Gubernur Sumsel Resmikan Dua Layanan Terbaru RSUD Siti Fatimah, Ambisi Wujudkan Health Tourism

Gubernur Sumsel Herman Deru saat berinteraksi dengan salah seorang pasien anak di RSUD Siti Fatimah. (ist/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru saat berinteraksi dengan salah seorang pasien anak di RSUD Siti Fatimah. (ist/rmolsumsel.id)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah memiliki dua layanan kesehatan terbaru. Yakni layanan jantung terpadu dan hemodialisis. Tambahan dua layanan terbaru tersebut membuat layanan kesehatan di rumah sakit milik Pemprov Sumsel itu kian lengkap.


Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kelengkapan fasilitas RSUD Siti Fatimah akan terus ditambah. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu langkah dari Pemprov Sumsel untuk menjadi kawasan Health Tourism di Indonesia. Terlebih dua layanan terbaru tersebut menjadi yang paling banyak digunakan masyarakat.

“Kami akan lakukan bertahap untuk mewujudkan Sumsel sebagai kawasan Health Tourism. Tambahan fasilitas ini diharapkan dapat mengalihkan kebiasaan masyarakat berobat ke luar negeri,” kata Deru usai meresmikan secara langsung di RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumsel, Rabu (22/12).

Deru mengatakan, layanan tersebut bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Baik sifatnya mandiri maupun peserta BPJS Kesehatan. Politisi Partai Nasdem ini menuturkan, peningkatan layanan kesehatan tidak melulu harus berorientasi ke kelengkapan peralatan. Tapi juga bentuk pelayanan masyarakat.

“Mulai dari penyambutan dan sikap tenaga kesehatan kepada calon pasien. Saya ingin RS ini bisa berorientasi ke pelayanan,” bebernya.

Sementara itu Direktur RSUD Siti Fatimah Syamsuddin Isaac Suryamanggala, Sp.OG menambahkan, RSUD Siti Fatimah sebelumnya telah memiliki pelayanan pengobatan jantung. Layanan yang dimiliki dikhususkan ke katerisasi jantung (cathlab). Untuk layanan terbaru, ada layanan bedah toraks kardiovaskuler.

“Sudah ada tiga pasien yang dilakukan operasi perdana,” bebernya.

Layanan jantung terpadu RSUD Siti Fatimah merupakan layanan jantung secara komprehensif yang melibatkan banyak profesi, teknologi dan tenaga medis jantung. Saat ini layanan jantung terpadu telah dilengkapi dengan peralatan untuk tindakan operasi jantung terbuka seperti kelainan jantung bawaan, kelainan katup jantung dan gangguan pembuluh darah (PDA, VSD, ASD).

Sementara untuk layanan hemodialisis, peralatan yang digunakan tidak hanya menerapkan hemodialisis konvensional. Tapi juga, teknik hemodiafiltration with endogenous reinfusion (HFR). Teknik ini merupakan gabungan dari hemodialisis dan hemofiltration, dimana pencucian darah dari sisa metabolisme dengan proses difusi, Ultrafiltrasi dan konveksi.

HFR dibutuhkan bagi pasien mengalami malnutrisi, aterosklerosis atau inflamasi sehingga proses hemodialisis tidak banyak membuang protein. “Layanan ini akan dibuka Januari mendatang. Mudah-mudahan bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat,” pungkasnya.