Mencermati kebingungan publik terhadap sikap pemerintah dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas angkat bicara. Ia mendesak kejelasan pemerintah soal PSBB agar masyarakat paham.
- Jangan Ada PLTU Baru, STuEB Serahkan “policy brief” Transisi Energi ke JETP
- 15 Orang Tewas Ditembaki di Bar Afrika Selatan, Polisi Sebut Pelaku Menembak Secara Acak
- Pompa Sungai Bendung Mati Lagi, Palembang Dikepung Banjir
Baca Juga
Kejelasan pemerintah penting bagi MUI, lanjut Anwar, guna menindaklanjuti pertimbangan fatwa shalat atau aktivitas jamaah yang akan ditetapkan.
Anwar menyinggung keputusan pemerintah yang akan melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pembukaan bandara, hingga izin operasi semua moda angkutan umum di tengah larangan mudik.
"MUI meminta ketegasan sikap pemerintah tentang penyebaran Covid-19. Apakah sudah terkendali atau belum?" kata Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat (8/5).
Anwar menyebut pihaknya memakai penjelasan pemerintah terkait penanganan penyebaran virus corona dalam membuat fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
Dalam fatwa itu, MUI melarang masyarakat di daerah yang menjadi penyebaran virus corona melaksanakan salat berjemaah, mulai dari salat lima waktu (rawatib) salat Jumat, salat Tarawih, hingga Salat Id.
"Hal itu sangat penting bagi MUI untuk dijadikan dasar menjelaskan dan menentukan tentang sikap dan tindakan mana yang harus dilakukan oleh umat terkait dengan fatwa yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah mewacanakan pelonggaran penerapan PSBB. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pelonggaran akan dilakukan untuk menjaga perekonomian masyarakat.
Meskipun demikian, Mahfud menyebut warga tetap wajib mematuhi protokol pencegahan virus corona.
Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan moda transportasi bisa kembali beroperasi per Kamis (7/5). Ia mengizinkan seluruh moda transportasi melayani penumpang di tengah pandemi virus corona.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masyarakat Indonesia harus hidup berdamai dengan virus corona untuk beberapa waktu ke depan sampai vaksin ditemukan. Ia menyebut belum ada acuan virus corona benar-benar berhenti menyebar sebelum dibuat vaksin. [ida]
- Mandi di Sungai Komering, Bocah 9 Tahun Hilang Tenggelam
- Tas Tak Bertuan Berada di Stasiun LRT Palembang, Gegana Brimob Polda Sumsel Turun Tangan
- Avanza Hantam Tiga Sepeda Motor di OKU, Enam Korban Dilarikan ke Rumah Sakit