Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) terus mendorong kerjasama perluasan kesempatan magang ke luar negeri.
- Aduan THR 2025 Terus Bertambah, Kemnaker Terima 2.343 Laporan hingga Lebaran H+2
- Bawa Sejumlah Tuntutan, Ratusan Driver Ojol Hari Ini Geruduk Kantor Kemenaker
- Pengangguran Melonjak, Korban PHK di Bangka Belitung Capai 5.000 Persen, Jakarta 575 Persen
Baca Juga
Tahun ini, Dirjen Binalavotas telah menandatangani beberapa nota kesepahaman dengan pihak-pihak yang memiliki peluang pemagangan di luar negeri. Salah satunya bersama Jepang.
Pada tanggal 29 Juni 2022 bertempat di Tokyo, telah dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara World Forest Group dengan Kemnaker yang difasilitasi oleh Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Indonesia (APPI).
"MoU tersebut merupakan bentuk komitmen kedua belah pihak dalam membuka seluas-luasnya potensi pemagangan di Jepang serta optimalisasi pelindungan para pemagang," ujar Dirjen Binalavotas, Budi Hartawan dalam keterangannya, Jumat (15/7).
"Jepang dalam melaksanakan pemagangan, dan saat ini terus melakukan perluasan ke negara-negara lain, seperti merupakan salah satu negara yang pioneer memberikan kesempatan kepada pemagang Indonesia, di mana diikuti oleh negara-negara lain seperti Qatar dan, Australia dan sebagainya," imbuhnya.
DIkatakan Budi, jumlah kebutuhan dari World Forest Group kurang lebih 25.000 peserta pemagang dari Indonesia yang dapat mengisi perusahaan-perusahaan di Jepang.
"Tentu saja program pemagangan merupakan satu kesatuan dengan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga integrasi dari hulu yaitu perlunya BLK memfasilitasi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan negara-negara tersebut adalah menjadi prioritas," terangnya
Oleh karena itu, Budi Hartawan sangat mengapresiasi World Forest Group yang merupakan konsorsium dari Accepting Organisations di Jepang, yang bersedia tidak hanya memberikan peluang pemagangan.
"Namun juga berkontribusi dalam proses penyiapan calon pemagang di lembaga pelatihan dalam bentuk BLK asistensi penyusunan standar dan dengan memberikan standarisasi kurikulum pelatihan bahasa Jepang dan pemberian dukungan serta sarana prasarana yang dibutuhkan," pungkasnya.
- Aduan THR 2025 Terus Bertambah, Kemnaker Terima 2.343 Laporan hingga Lebaran H+2
- Bawa Sejumlah Tuntutan, Ratusan Driver Ojol Hari Ini Geruduk Kantor Kemenaker
- Kekalahan Indonesia dari Jepang Bikin Shin Tae-yong Tertekan