Gegara Selisih Paham, Tukang Bangunan di Banyuasin Tewas Bersimbah Darah

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Warga Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan digegerkan kabar terjadinya duel maut di Desa Sri Kembang. Seorang tukang bangunan, Darto (64), tewas mengenaskan penuh luka tusuk dalam peristiwa berdarah tersebut.


Informasi dihimpun, Darto tewas dengan luka tusukan di bagian rusuk dan dada yang tembus ke ulu hati setelah dilarikan ke Puskesmas Betung. Peristiwa itu disebut terjadi pada Selasa (25/6) sekitar pukul 08.00 WIB.

Peristiwa tragis ini terjadi ketika Darto yang sedang bekerja membangun rumah di Desa Sri Kembang didatangi oleh pelaku DFO bersama kerabatnya. 

Kapolsek Betung Banyuasin, Iptu Yuli membenarkan kejadian tersebut dipicu selisih paham antara keduabela pihak terkait pembangunan rumah. 

Pelaku mempertanyakan alasan Darto pindah bekerja membangun rumah orang lain, padahal sebelumnya Darto telah berjanji akan menyelesaikan pembangunan rumah milik kerabat pelaku. 

"Korban yang sedang bekerja didatangi saksi dan pelaku, di sana diduga terjadi lah selisih paham antara pelaku dengan korban," katanya dihubungi, Rabu (26/6).

Selain itu, Darto juga pernah berjanji hanya akan membangun rumah orang lain sebatas rangka rumah saja, namun kenyataannya berbeda. Cekcok antara korban dan pelaku pun tak terhindarkan. 

Dalam kondisi emosi, DFO mengeluarkan senjata tajam jenis pisau dan menusuk Darto di bagian badan sebelah kanan, dada bagian tengah, dan rusuk sebelah kiri. 

Akibat luka parah tersebut, Darto kehilangan banyak darah dan akhirnya meninggal dunia. 

"Kemudian korban langsung dibawa ke Puskesmas Betung. Saat diperiksa di Puskesmas ternyata korban sudah meninggal dunia," katanya.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut segera membawa Darto ke puskesmas terdekat. Sementara itu, pelaku melarikan diri ke arah Muba.

Mendapatkan laporan tersebut, anggota Polres Banyuasin segera mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan pencarian terhadap pelaku. 

Informasi keberadaan pelaku ditemukan di wilayah Kecamatan Babat Supat, Muba, dan polisi berhasil menangkap pelaku tanpa perlawanan pada Selasa (25/6) sekitar pukul 11.45 WIB.

"Pelaku sudah kita amankan dan penyebab penusukan karena adanya selisih paham," kata Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra Sik melalui Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Prasetyo.