Perilaku arogansi kembali ditunjukkan oknum anggota TNI. Kali ini oknum anggota TNI dari matra Angkatan Darat menjabat Komandan Denhar Dam II / Sriwijaya berpangkat Letkol ZK.
- Dua Oknum Anggotanya Dilaporkan Lakukan Pelecehan dan Penganiayaan, Begini Respons Kapolda Sumsel
- Satgab Telekomunikasi Laporkan Kasus Pencurian Baterai Modul Tower di 60 Titik Sumsel
- Keroyok Pengunjung SPBU Pagar Alam Karena Rebutan Toilet, Empat Warga Lahat Ditangkap
Baca Juga
Oknum tersebut diduga telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap bocah berusia 11 tahun berinisial MN di musholah tak jauh dari markas Denhar di Jalan Yasin Sama, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilit Timur II Palembang pada Selasa (16/5/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD tersebut menjadi korban penganiayaan lantaran diduga berawal dari perselisihan korban dengan anak Letkol ZK di mushola di Jalan Yasin Sama, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial. Ditemui dikediamannya Tri Sopyan Diono (40) ayah korban menceritakan kejadian penganiayaan yang dialami anaknya saat anaknya sholat magrib di mushola saat itu anaknya sempat cek cok dengan anak Letkol ZK.
"Anak saya dibokongi oleh anak pelaku bokongi saat berada didalam mushola karena anak saya tidak senang lalu dibalasnya sehingga terjadilah saling bodi dengan anak pelaku. Anak pelaku pun langsung mengadu ke orangtuanya (pelaku)," ujar ayah korban.
Tidak lama setelah itu, Letkol ZK datang ke mushola untuk mencari korban setelah bertemu Letkol ZK langsung mencekik korban lalu mengangkat kerah baju korban. Sambil mengangkat korban, Letkol ZK juga mengancam akan memukul korban.
"Sekali saya tinju kau langsung mati. Aku pukul kau," cerita ayah korban meniru perkataan Letkol ZK.
Karena kondisi saat itu sedang ramai orang, Letkol ZK pun tidak jadi memukul korban, namun korban yang saat itu dalam kondisi menangis langsung diseret menuju markas Denhar.
"Didalam ruangan itu anak saya diberlakukan bak teroris, ia dipaksa duduk di sudut ruangan, padahal anak saya saat itu sedang menangis karena takut," ujarnya.
Sementara oknum tersebut, kata dia langsung masuk ke ruangannya dengan meninggalkan korban begitu saja.
"Saat mendapat kabar saya pun langsung bergegas menghampiri anak saya. Benar saja saat itu anak saya terisak tangis karena ketakutan.
Anak saya saat itu langsung minta tolong dengan saya dengan kondisi sedang menangis ketakutan," ucapnya.
Ia pun langsung memeluk anaknya yang sedang ketakutan tersebut, sementara pelaku tak sedikit pun mengeluarkan batang hidungnya dari dalam rumahnya.
"Saya gedor-gedor ia tidak keluar juga. Lalu saya langsung ajak anak saya pergi," ungkapnya.
"Melihat anak saya yang masih kecil diberlakukan seperti itu membuat saya merasa sedih," sambungnya.
Akibat peristiwa penganiayaan yang dialami, korban pun mengalami trauma berat.
"Anak saya sangat trauma pak, sampai sekarang keluar kamar pun anak saya takut. Saya takut itu akan menggangu sekolahnya," ujar ayah korban.
Naasnya lagi, kata Tri, dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku tidak hanya kali ini saja, namun sudah terjadi beberapa kali.
"Dulu pernah juga anak tukang jamu diberlakukan hal yang tidak manusiawi oleh pelaku," tuturnya.
Kini, Tri telah melapor peristiwa penganiayaan yang dialami anak ya ke Denpom II /Sriwijaya.
"Saya sudah melapor, syukurlah laporan kami telah diterima," ungkap Tri.
Ia berharap peristiwa serupa jangan sampai terulang lagi pada anaknya maupun orang lain.
"Kami juga berterimakasih kepada Denpom II /Sriwijaya telah menerima laporan yang kami layangkan," terang dia.
Sementara itu, Ketua RT 19, Heli Antoni mengungkapkan bahwa sangat berharap bahwa kasus penganiayaan terhadap anak salah satu warga agar segera diproses hukum.
"Ini sudah saring terjadi, jadi orang sini merasa resah dan takut atas perlakuan kekerasan yang sering dilakukan oleh pelaku. Sebagai ketua RT saya merasa sedih anak kecil mengalami hal seperti itu," ujar dia.
Sementara Kapendam Sriwijaya, Kolonel Inf Rohyat Happy belum merespon saat dihubungi via whatsapp.
- Korem 044/Gapo Gelar Tradisi Penerimaan Warga Baru, Brigjen TNI Adri Koesdyanto Resmi Jabat Danrem
- Kodam II Sriwijaya Direncanakan Pecah, Lampung Akan Miliki Kodam Baru pada 2025
- Tahun Baru, Letjen Fadjar Resmi Jadi Pangkostrad