Fitrianti Agustinda Beri Jawaban Soal Kisruh Uang Saksi Partai Nasdem Palembang

Ketua DPC Nasdem Kota Palembang, Fitrianti Agustinda saat memberikan keterangan terkait kisruh uang saksi partai usai Rapat Koordinasi di Sekretariat DPD Partai Nasdem Kota Palembang. (dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua DPC Nasdem Kota Palembang, Fitrianti Agustinda saat memberikan keterangan terkait kisruh uang saksi partai usai Rapat Koordinasi di Sekretariat DPD Partai Nasdem Kota Palembang. (dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Ketua DPC Nasdem Kota Palembang Fitrianti Agustinda menjawab pertanyaan kadernya yang telah mengajukan mosi tidak percaya beberapa hari lalu. 


Jawaban ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi di Sekretariat DPD Partai Nasdem Kota Palembang di Jalan POM XI, Kampus Palembang, Kamis (28/3)

Dalam rapat terungkap jika kisruh di Nasdem Kota Palembang ini memang dilatarbelakangi oleh dana saksi Nasdem Palembang yang informasinya belum dibayarkan pasca perhelatan Pileg 2024 lalu. 

Sejumlah pengurus mencurigai, dana saksi tersebut disalahgunakan oleh Ketua sehingga menuntut kejelasan dan laporan pertanggungjawaban. 

Dalam Rakor tersebut, Finda -sapaan akrabnya- lantas menyampaikan laporan keuangan yang dipertanyakan oleh sejumlah pengurus, sekaligus memastikan jika tidak satu rupiah pun uang partai yang digunakannya. 

"Semua bukti sudah kami serahkan, tercatat dengan rapi disertai dengan rincian lengkap. saya tegaskan di sini, tidak ada satu rupiah pun yang saya gelapkan. Bahkan, uang pribadi terpakai sekitar Rp139 juta sekian, tapi tidak apa-apa," kata Finda saat memberikan keterangan kepada awak media usai Rapat Koordinasi. 

Terkait adanya mosi tidak percaya yang dilayangkan kepadanya, Finda menganggap hal itu biasa yang merupakan dinamika dalam sebuah organisasi. Terlebih partai politik. Dia memastikan, jajaran pengurus DPD Partai Nasdem Palembang tetap tuduk dan loyal terhadap perintah partai. 

Justru, menurut Finda, perbedaan tersebut membuat semangat untuk membesarkan partai menjadi lebih kuat. Ia berharap, anggota yang mengajukan mosi tidak percaya, bisa kembali menyatu dalam barisan mengingat kontestasi Pilkada Serentak sudah di depan mata. 

"Alhamdulillah, berkat kerja keras pengurus dan kader, Partai Nasdem Palembang dapat meningkatkan perolehan kursi di DPRD Palembang dari 3 menjadi 9. Kedepannya, kerja keras ini dapat dilanjutkan," bebernya. 

Dia mengharapkan, seluruh kader dapat menjaga soliditas partai. Jika pun ada kekecewaan terhadap kepemimpinannya, dapat dibicarakan secara internal. 

"Kami juga memaklumi. Inilah perjuangan ada yang menang dan ada yang kalah. Oleh karena itu, kami berharap kader dan simpatisan dapat menjaga persatuan dan soliditas partai," ucapnya. 

Dia pun menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada DPP dan DPW Nasdem mengenai mosi tidak percaya yang sudah kadung diajukan pengurus. 

"Saya tidak mau memperkeruh suasana yang ada, inginnya semua  kembali lagi ke rumah NasDem kota sama-sama membangun Partai NasDem untuk membesarkannya. Saya sebagai ketua partai NasDem ingin menjaga persatuan soliditas NasDem diatas segala-galanya," bebernya.

Sementara itu, Ketua I Bidang Organisasi DPD Partai NasDem Palembang, Syamsul Rusman menambahkan, atas mosi tidak percaya yang diajukan, pengurus DPD menyampaikan sejumlah sikap. 

Pertama, pengurus dan Kader DPD dan DPC Partai NasDem Kota Palembang, tetap solid dan mendukung kepemimpinan DPD Partai NasDem Kota Palembang dibawah pimpinan Ibu Fitrianti Agustinda. 

Kedua, menyesalkan adanya mosi tidak percaya oknum DPC kecamatan Partai NasDem tanpa mengutamakan klarifikasi dan musyawarah terhadap DPD NasDem Kota Palembang terlebih dahulu. 

Ketiga, DPD Partai Nasdem Kota Palembang menyatakan bahwa selama kepemimpinan Ibu Fitrianti Agustinda, Partai NasDem Kota Palembang mengalami kemajuan dengan indikator kenaikan jumlah Kursi di DPRD Kota Palembang dari 3 Kursi menjadi 9 Kursi dan menduduki kursi Ketua DPRD Kota Palembang. 

"Jadi sangat tidak beralasan dan sangat tidak objektif jika ada tuduhan dari pihak-pihak tertentu yang mengatakan kepemimpinan Fitrianti Agustinda, Partai Nasdem Kota Palembang mengalami kemunduran," katanya.

Kemudian, DPD Partai Nasdem Kota Palembang di bawah kepemimpinan Ibu Fitrianti Agustinda sangat mengutamakan transparansi dan akuntabilitas keuangan, sehingga jika ada pihak pihak yang menyatakan adanya pemakaian dana untuk kepentingan pribadi. Maka, hal tersebut sangatlah tendesius dan tidak beralasan. DPD Nasdem Kota Palembang siap untuk duduk satu meja bersama pihak-pihak yang mempermasalahkan hal ini. 

"Kami juga mengimbau kepada oknum tertentu, untuk menghentikan upaya mengadu domba Partai Nasdem Kota Palembang dibawah kepemimpinan Fitrianti Agustinda," tegasnya. 

Terpisah, Wakil Sekretaris DPW Partai NasDem Sumsel, Misnan Hartono menegaskan kisruh mengenai uang saksi Nasdem Kota Palembang tidak menjadi permasalahan lagi lantaran sudah dibayarkan.

Menurutnya, uang saksi tersebut tidak masuk rekening pribadi, melainkan rekening partai yang pengeluarannya disesuaikan dengan mekanisme yang ada. 

"Justru sebagai bentuk tanggung jawab Ketua, ibu Fitri harus merogoh uang pribadinya sebesar Rp139 juta. Ini kan wujud kecintaannya kepada partai," kata Misnan. 

Mengenai asal uang saksi yang dipermasalahkan, Misnan menjelaskan, dana tersebut merupakan urunan dari sejumlah caleg DPR RI dan DPRD Sumsel. 

"Kalau Fitri menutupi kekurangan wajar karena dia ketua DPD, kalau mau ditombok seluruhnya dan caleg tidak kasih uang saksi, ya tentu berat untuk Fitri seorang. Kalikan saja, 4.000 saksi dikali Rp300 ribu, berapa uangnya," tandasnya.