Elektabilitas Petahana Jeblok, Media Kebanjiran Dana Kampanye

Tentu tidak mengherankan jika masyarakat Amerika Serikat (AS) meragukan kemampuan Donald Trump memimpin negara yang dulu adi daya tersebut. Akibatnya elektabilitas Presiden Donald Trump


Tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai menggenjot pengeluaran dana kampanye seiring makin ketatnya persaingan menuju hari pemilihan November mendatang.

Tidak tanggung-tanggung, pada Juni saja, tim telah menghabiskan dana kurang lebih USD 50 Umum Federal, Trump hingga Juni telah mengeluarkan uang tunai sebanyak USD 113 juta (Rp 1,66 triliun).

Sementara uang yang digunakan tim kampanye Trump pada Juni naik dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Tim kampanye Trump menyalurkan uang tersebut ke iklan di televisi demi mengimbangi hasil jajak pendapat yang menunjukkan rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, mendapatkan dukungan lebih banyak jelang pilpres 3 November.

Masuk Perguruan Tinggi Sementara Trump banyak mengeluarkan uang untuk membiayai iklan televisi di seluruh negara bagian, Biden baru menyalurkan anggaran iklan pada paruh kedua Juni dan hanya menargetkan wilayah yang dianggap penting seperti negara bagian Pennsylvania dan Michigan.

Organisasi non-pemerintah yang melacak pengeluaran tim kampanye di AS, The Wesleyan Media Project, mengumumkan hasil kajiannya pada awal bulan ini, Trump membeli 50.000 slot iklan di seluruh daerah AS pada 11 Mei-28 Juni.

Tim kampanye Biden hanya membeli 3.100 slot iklan pada periode yang sama. Meskipun Trump banyak menggelontorkan uang di iklan, presiden AS itu kalah dari Biden dalam hasil jajak pendapat, mengingat banyak warga AS yang kecewa terhadap cara Trump menangani krisis kesehatan akibat COVID-19. Biden unggul dari Trump setelah ia menerima 10 persen suara lebih banyak. [ida]