Ekonomi Jepang Membaik, Harga Karet di Sumsel Merangkak Naik

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Sempat mengalami penurunan, kini harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali mengalami peningkatan untuk Kadar Karet Kering (KKK) 40 persen hingga 100 persen.


Kenaikan harga ini dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian sebagai pengaruh dari perbaikan ekonomi di Jepang. 

"Pemerintah Jepang memberikan stimulus untuk menggerakkan perekonomian dalam jangka pendek berpengaruh terhadap bursa harga karet berjangka Jepang yang berimbas kepada kenaikan harga karet di pasar global," katanya, Senin (22/11).

Adapun indikasi kenaikan harga karet hari ini berdasarkan data Dinas Perdagangan (Disdag) Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) sampai dengan Rp520 perkilogram untuk KKK 1000 persen.

"Harga karet KKK 100 persen pada Jumat 19 November 2021 Rp20,884 perkilogram. Sedangkan hari ini, untuk KKK 100 persen berada di harga Rp21,404 perkilogram," papar Rudi.

Kemudian data lain, dia juga menyebutkan untuk KKK 70 persen saat ini berada diharga Rp14.983 perkilogram, KKK 60 persen diharga Rp12.842 perkilogram, KKK 50 persen diharga Rp10.702 perkilogram, dan KKK 40 persen diharga Rp8.562 perkilgram.

"Hari ini cukup bagus kenaikannya," ungkapnya. 

Menanggapi kabar baik tersebut, Pemprov melalui anggaran Dirjenbun tahun 2021 memberikan bantuan Pembeku Karet sebanyak 462 ribu liter untuk UPPB di 14 kabupaten/kota dari total asam formiat 650 ribu liter secara Nasional

"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah menyeragamkan bahan pembeku karet yang digunakan petani untuk perbaikan mutu karet," ungkapnya.

Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub.

Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.

"Terus, jangan direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya," pungkasnya.