Dukung Palestina, China Kutuk Kekerasan di Jenin

ilustrasi/net
ilustrasi/net

China kembali menunjukkan keprihatinan atas situasi yang memburuk di wilayah Palestina yang diduduki, menyerukan agar siklus kekerasan di negara itu segera diakhiri.


Keprihatinan disampaikan utusan China untuk PBB, Zhang Jun, dalam pengarahan DK PBB tentang Palestina, Kamis (27/7) waktu setempat.

“China mengutuk semua kekerasan terhadap warga sipil di wilayah pendudukan, dan meminta semua pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri, dan menghindari tindakan sepihak yang dapat memperparah ketegangan," kata Zhang, menunjuk operasi militer Israel baru-baru ini di Jenin, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (28/7).

“Pihak pendudukan harus dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional untuk mencegah penggunaan kekuatan berlebihan oleh militer dan polisi, dan mencegah pelanggaran keamanan pribadi dan properti orang-orang di wilayah pendudukan,” ujarnya.

“Palestina dan Israel adalah tetangga yang tidak dapat dipindahkan,” tambah Zhang, mendesak sikap tegas untuk memutus siklus kekerasan dan mencari keamanan bersama sebagai tetangga.

Ia juga menyerukan upaya untuk memajukan solusi dua negara.

“Tempat-tempat suci keagamaan itu terkait dengan perasaan religius orang-orang beriman. Kami menyerukan pelestarian status quo sejarah situs suci keagamaan di Yerusalem, menghormati yurisdiksi Yordania, dan menghindari provokasi dan hasutan,” katanya. “Tidak boleh ada standar ganda dalam penerapan hukum internasional."

Juni lalu, Presiden China Xi Jinping menjamu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Beijing, dan menyatakan kesiapan untuk memainkan peran positif dalam mencapai rekonsiliasi internal di Palestina dan mengadakan pembicaraan damai dengan Israel.

“Solusi mendasar terletak pada pembentukan negara Palestina merdeka yang menikmati kedaulatan penuh berdasarkan perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya,” kata Xi saat itu.