Dua Kelompok Pelajar di Prabumulih Urung Tawuran, Belasan Anggota Geng Timur Kece dan Duspra Boys Diamankan Polisi

Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo bersama jajaran saat menggelar press release di Mapolres Prabumulih. (ist/rmolsumsel.id)
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo bersama jajaran saat menggelar press release di Mapolres Prabumulih. (ist/rmolsumsel.id)

Dua geng pelajar di Prabumulih, Duspra Boys dan Timur Kece berencana melakukan aksi tawuran di Jalan Kapten Dulhak, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Minggu (28/1/2024). Aksi itu langsung digagalkan Polres Prabumulih dengan mengamankan belasan anggota geng tersebut. 


Tawuran kedua geng tersebut berawal dari saling ejek di media sosial Instagram. Hingga akhirnya, kedua geng saling menantang untuk adu kekuatan dengan tawuran di kawasan yang sudah dijanjikan. 

Timsus Tantura Samapta langsung melakukan patroli presisi untuk melacak anggota geng tersebut. Hasilnya, sebanyak 16 pelajar berhasil diamankan.

Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo mengatakan, dari hasil interogasi yang dilakukan petugas, sebanyak empat pelajar yang diamankan pernah terlibat dalam kasus yang sama. Sementara, 12 orang lainnya merupakan pelaku baru. 

"Status mereka ini pelajar dari berbagai tingkatan," kata Kapolres saat press release di Mapolres Prabumulih, Senin (29/1/2024) sore. 

Dia mengatakan, keempat pelajar yang telah melakukan aksi tawuran akan diserahkan penanganannya ke Dinas Sosial Prabumulih. Keempatnya, akan dilakukan rehabilitasi di Panti Rehab Kabupaten Ogan Ilir. 

"Sementara 12 pelajar lain akan mengikuti pembinaan bersama Dinsos, Disdik maupun sekolah dan orang tua yang bersangkutan," bebernya. 

Kapolres menekankan, pentingnya peran semua pihak dalam menghentikan aksi tawuran para pelajar di Prabumulih yang belakangan cukup marak.

"Anak-anak jangan sekedar diberikan HP, harus terus dipantau. Sehingga, tidak terlibat dalam aksi tawuran antar pelajar," tuturnya.

Sementara itu, Kadinsos Prabumulih, Heriyanto menjelaskan, keempat pelaku lama tersebut memerlukan proses pembinaan lebih lanjut di Panti Rehabilitasi. 

"Karena, sebelumnya telah mengikuti pembinaan. Tetapi belum ada perubahan. Sehingga, perlu dilakukan rehabilitasi," terangnya.

Ia berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi. Sebab sudah sangat meresahkan masyarakat. 

"Kita terima kasih atas gerak cepat Polres Prabumulih, menghentikan tawuran ini. Kita mohon kerja sama orang tua dan pihak sekolah, mengantisipasi dan mencegah aksi tawuran," tandasnya.