Amerika Serikat (AS) bersama dengan Korea Selatan dan Jepang menggelar latihan militer di lepas pantai Hawaii untuk pertama kalinya sejak 2017. Letihan militer tersebut dinilai ditujukan pada Korea Utara dan China.
- Dapat Ancaman Teroris, Taman Bermain di Jepang Terpaksa Tutup
- Menkeu Sri Mulyani Sebut Jepang dan Inggris Terancam Masuk Jurang Resesi
- Kekurangan Karyawan, Universal Studio Jepang Rekrut Pegawai Berusia 60 Tahun
Baca Juga
Latihan gabungan tersebut dihidupkan lagi setelah hubungan antara Seoul dan Tokyo mencapai titik terendah selama beberapa tahun terakhir.
Namun setelah Presiden Yoon Suk-yeol menjabat pada Mei lalu, ia berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Jepang dan memperdalam aliansi dengan AS.
Latihan yang disebut Pacific Dragon ini berlangsung dari tanggal 8-14 Agustus.
"(Latihan ini) menunjukkan komitmen ketiga negara untuk menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh Korea Utara, melindungi keamanan bersama dan mendukung tatanan internasional berbasis aturan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (16/8).
Salah satu latihan gabungan yang dilakukan adalah pengoperasian Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan yang memicu kemarahan China.
Beijing mengatakan radar THAAD dapat menembus wilayahnya dan mendesak pemerintah Korea Selatan untuk menghentikan operasi tersebut.
- Piala Asia U23: Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
- Mengintip Kekuatan Rudal Iran
- Biden Gelar Pertemuan Darurat Bahas Serangan Balasan Iran