Diminta Uji Penetrasi, KPU RI: Sistem Siber Kami Kondusif Meski Ada Ganguan dari Luar

Gedung KPU RI/net
Gedung KPU RI/net

Keamanan sistem siber yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berupa data-data publik sempat mendapat serangan dari hacker bernama Bjorka. Akan tetapi, dapat dipastikan data yang disimpan tetap aman.


Anggota KPU RI yang mengepalai Divisi Data dan Informasi, Betty Epsilon Idroos menjelaskan, KPU RI telah membentuk Gugus Tugas yang di dalamnya meliputi sejumlah unsur kementerian/lembaga yang mengurusi urusan siber.

Dia menuturkan, salah satu institusi pemerintahan yang tergabung dalam Gugus Tugas Keamanan Siber KPU RI adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Betty memastikan, uji penetrasi atau penetration test terhadap sistem siber KPU RI telah dilakukan BSSN.

"BSSN mengabarkan bahwa kondisi siber KPU masih kondusif sejauh ini, walaupun ada upaya gangguan dari luar, semuanya tertangani dan kondusif," ujar Betty saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (19/10).

Dalam rpaat koordinasi yang diselenggarakan kemarin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate meminta KPU RI melakukan penetration test atau uji penetrasi terhadap sistem keamanan data pemilih.

Pasalnya, pada awal September 2022, sebanyak 105 juta data penduduk Indonesia yang diduga milik KPU dibagikan di forum online 'Breached Forums' oleh peretas bernama Bjorka.

Bjorka mengklaim telah mengambil data pemilih milik KPU RI yang dijual seharga 5.000 dolar Amerika Serikat atau senilai Rp 74,4 juta.