Dianggap Langgar Aturan, Kongres PSSI Aceh Diminta untuk Ditunda

Bekas Sekretaris Umum Asprov PSSI Aceh, Khaidir TM/RMOL Aceh
Bekas Sekretaris Umum Asprov PSSI Aceh, Khaidir TM/RMOL Aceh

Bekas Sekretaris Umum Asprov PSSI Aceh, Khaidir TM, meminta Kongres PSSI Aceh ditunda sementara. Pasalnya empat calon yang bakal maju sebagai ketua dicoret oleh panitia kongres.


Dia mengatakan, seluruh lembaga sepak bola di Aceh berhak berkompetisi dalam pencalonan sebagai Ketua Asprov PSSI Aceh dengan cara-cara yang sehat dan bijaksana.

"Jadi kita mohon kepada PSSI pusat dan kita akan bersurat, semoga betul-betul ini bisa dimediasi bisa dicegah, kongres PSSI Aceh dihentikan dulu," kata Khaidir TM, kepada wartawan, Senin (5/9).

Khaidir menilai, pelaksanaan Kongres PSSI Aceh 2022 ini bertentangan dengan statuta atau aturan PSSI.

“Dalam SK pengurus PSSI Aceh masa jabatan 4 tahun, namun syarat untuk maju sebagai calon ketua PSSI diminta pengalaman 5 tahun, ini masuk akal tidak?” ujar Khaidir, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Khaidir pun meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, untuk segera mengirimkan Pelaksana Tugas (Plt) Asprov PSSI Aceh lantaran jabatan Nazir Adam akan segera berakhir. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga sepak bola di Aceh tetap terkendali.

"Bila perlu karena masa jabatan Nazir Adam segera berakhir silakan dikirim Plt untuk bisa mengendalikan sepak bola Aceh, agar jalan sebagaimana layaknya," pintanya.

Dituturkan Khaidir, ada empat nama bakal calon Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Aceh yang tidak memenuhi syarat. Yakni Wahyu Wahab Usman, Zulfadli, Fakhrurazi H Cut, dan Iskandar.

Sejauh ini, Komite Peralihan (KP) Asprov PSSI Aceh menyatakan hanya satu bakal calon yang memenuhi syarat, yaitu Nazir Adam. Khaidir menduga pihak panitia ingin memenagkan Nazir Adam secara aklamasi.

"Ada empat lawan yang terdampak keluar, artinya tidak fair. Dia ingin menang di Asprov dengan cara aklamasi, ini kan cukup naif sekali," ujarnya.

Seharusnya, lanjut Khaidir, panitia membuat pencalonan hingga jadwal kongres secara terbuka. Menurutnya, 8 minggu sebelum kongres digelar, panitia sudah harus mengumumkan kepada media terkait pelaksanaan kongres.

Selain itu, pihak panitia juga wajib mengumumkan nama-nama bakal calon Ketua Asprov PSSI Aceh ke publik. Khaidir menjelaskan, ada banyak figur-figur yang ingin membangun sepak bola Aceh.

"Tiga anggota DPRA yang sekarang berkiprah untuk membangun sepak bola Aceh, tapi diadang luar biasa, begitu mudah dicoret keluar. Inikan sesuatu hal yang cukup naif, bagaimana di Aceh paling banyak bibit-bibit sepak bola," jelasnya.

Dia menyebutkan empat bakal calon Ketua Asprov PSSI Aceh yang dinyatakan tidak memenuhi syarat itu telah berkirim surat kepada PSSI Pusat. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan pengacara untuk mengajukan banding.

"Alhamdulillah empat calon sudah ada yang bersurat ke PSSI pusat dan kita sudah kita siapkan pengacara masing-masing untuk kita banding, karena inikan hal yang luar biasa dan tak perlu terjadi di Aceh," tutupnya.