Detik-detik DA Sebelum Wafat, Masih Berjuang Untuk Sembuh Usai Jadi Korban Malpraktik

Suasana di rumah duka pada Kawasan Jalan Faqih Usman Lorong Sintren, Kelurahan II Ulu Palembang, Senin (20/3/2023) (Adamrachman/Rmolsumsel.id)
Suasana di rumah duka pada Kawasan Jalan Faqih Usman Lorong Sintren, Kelurahan II Ulu Palembang, Senin (20/3/2023) (Adamrachman/Rmolsumsel.id)

Suasana duka menyelimuti keluarga Herman (44) setelah putri kesayangannya DA (7) yang menjadi dugaan korban malpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang wafat.


DA wafat setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang usai dirujuk oleh pihak RSUD Bari. Namun, pada MInggu (19/3) malam kemarin kondisi DA kian menurun hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhir

Herman menceritakan detik-detik perjuangan putrinya untuk dapat kembali sembuh. Menurut Herman, setelah menjalani operasi usus buntu ke empat di RSUP, kondisi DA pun melemah.

Bahkan, lima hari setelah operasi detak jantung DA kian melemah sehingga harus mendapatkan perawatan khusus.

“Detak jantung anak saya sempat hilang, setelah diambil tindakan ada lagi,”kata Herman.

Meski beberapa saat detak jantung DA kembali normal, namun kondisi kesehatan gadis belia itu tetap menurun. Ia pun tak lagi mampu bertahan hingga akhirnya dinyatakan wafat.

Kondisi itu membuat Herman dan keluarganya makin terpukul. Merekapun dengan terpaksa mengikhlaskan kepergian putrinya tersebut yang diduga telah menjadi korban malpraktik.

"Mohon doanya untuk mendiang anak saya. Terimakasih semua pihak yang bantu pengobatan," tandasnya.

Saat ini, jenazah DA sudah berada di rumah duka, di Jalan Faqih Usman Lorong Sintren, Kelurahan II Ulu Palembang. Pihak keluarga nantinya akan mengantarkan almarhumah ke peristirahatan terakhir di Desa Talang Peramuan, Kabupaten Ogan Ilir Senin (20/3) siang nanti.