Delapan Penggiat Seni di Sumsel Diganjar Penghargaan Anugerah Batanghari Sembilan

Penyerahan penghargaan dalam Anugerah Batanghari Sembilan/ist
Penyerahan penghargaan dalam Anugerah Batanghari Sembilan/ist

Sebanyak delapan penggiat seni di Sumsel mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Batanghari Sembilan yang digelar di Hotel Swarna Dwipa, Palembang, Minggu malam (27/11).


Kedelapan penggiat seni tersebut diantaranya, Kategori Karya Seni Rupa diterima Rudi Maryanto, Kategori Karya Seni Tari diraih Kang Orbi Marhani, Kategori Karya Seni Sastra diraih Anto Narasoma, Kategori Karya Musik Komunitas Rejung Pesirah, Kategori Karya Film diterima Komunitas Song Film,

Kategori Karya Teater diraih Wak Dollah dan  Kategori Non Karya diterima oleh Koni Sema dan Ayah Zailani Kadir.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Aufa Syarizal mengatakan Anugerah Batanghari Sembilan ini digelar agar para penggiat seni khususnya di Sumsel terus eksis, dan memajukan seni serta budaya yang ada di Sumsel. Mengingat, Sumsel memiliki ragam kekayaan dengan muatan lokak.

“Penghargaan ini bukan hanya di berikan kepada pelaku dan individu tetapi untuk para komunitas pelaku Seni dan budaya di Semsel, pengahargaan ini juga di berikan kepada orang yang telah tiada lagi tetap di berikan penghargaan. Apabila semasa hidupnya peduli terhadap perkembangan Seni dan Kebudayaan di Sumsel,” katanya, Senin (28/11).

Dipilihnya delapan penggiat seni tersebut melalui penjurian dari msyarakat, pelaku seni dan pencinta seni sehingga dapat menentukan orang yang layak. Rencananya penghargaan ini akan terus dilanjutkan sampai kedepannya. Bahkan, tahun depan. Pihaknya juga akan melakukan seleksi kembali terhadap pelaku seni dan kebudayaan yang layak mendapatkan penghargaan.

“Dengan adanya penghargaan ini mereka akan terus exis dan berbuat untuk memajukan Seni dan budaya yang ada di Sumsel karena kekayaan dengan muatan lokal yang harus kita pertahankan,” ujarnya.

Menanggapi Anugerah Batanghari Sembilan, Sultan Palembang Darussalam SMB IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diradja, mengapresiasi kegiatan tersebut.

Menurutnya, sudah seharusnya pemerintah ikut memperhatikan para seniman, budayawan yang ada di Sumsel serta memberikan reward kepada mereka.

“Kegiatan ini jangan hanya Disbudpar Sumsel saja, tetapi juga diikuti oleh Kabupaten dan Kota di Sumsel,” pungkasnya.