- Komisi II DPR Dukung SE Mendagri Terkait Mutasi dan Pemberhentian ASN
- PDIP Buka Peluang Ganjar Duet Dengan Prabowo di Pilpres
- Tiga Anak Megawati Akan Hadiri Sidang Senat Pengukuhan Gelar di Unhan
Baca Juga
Karena itu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menegaskan, pihaknya tidak ikut terlibat dalam rencana demo yang akan digelar di Istana Negara tersebut.
Penegasan itu disampaikan langsung Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada redaksi, Senin (17/2/2020).
"Muhammadiyah tidak terlibat dalam acara aksi 212 tersebut," ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Dadang Kahmd juga meluruskan mengenai logo PP Muhammadiyah pada pamflet Aksi 212 yang tersebar di kalangan wartawan.
Menurutnya, ada pencatutan logo yang dilakukan oleh oknum tertentu. Sebab, penempelan logo itu tanpa sepengetahuan pengurus PP Muhammadiyah.
"Pencantuman logo Muhammadiyah tidak sepengetahuan PP Muhammadiyah," tandasnya.
Pamflet berisi seruan nasional, Aksi 212 bertajuk “Berantas Megakorupsi, Selamatkan NKRI” beredar di sejumlah WhatsApp Group. Disebutkan bahwa aksi akan digelar pada Jumat (21/2) di Patung Kuda dan Istana Negara.
Dalam pamflet disebutkan bahwa Ustaz M Subhan dan Ustaz Very Koestanto akan menjadi koordinator lapangan aksi. Sementara di bagian bawah pamflet terdapat sejumlah logo ormas Islam, mulai dari FPI, GNPF Ulama, PA 212, hingga ACTA. [ida]
- PPS dan PPK Lubuklinggau Diminta Kerja Disiplin dan Tepat Waktu
- Kenaikan PPN 12 Persen di Tahun 2025, Komisi VI DPR Wanti-Wanti Hal Ini
- Berubah Sikap Usai Bertemu Jokowi, KPU RI Tidak Jadi Perpanjang Masa Jabatan Anggota KPU Daerah