Cerita Relawan Indonesia yang Aktif Bantu Penyintas Gempa Turki

Kepala Asar Humanity, Al Faruq Abdul Aziz di Turki/Net
Kepala Asar Humanity, Al Faruq Abdul Aziz di Turki/Net

Kontribusi aktif relawan Indonesia dari Asar Humanity turut percepatan distribusi bantuan kemanusiaan kepada para penyintas gempa di Turki.


Menurut Kepala Asar Humanity yang menetap di Turki, Al Faruq Abdul Aziz, pada Kamis (9/2), pihaknya terus berupaya menyalurkan bantuan berupa selimut, oatmeal, keperluan bayi, air bersih dan lainnya ke tempat pengungsian.

Faruq mengatakan, sejak Selasa (7/2) ia  bersama tim yang berasal dari Indonesia tiba di wilayah Adana untuk kegiatan pendistribusian bantuan.

Setelah selesai di Adana, timnya akan bergerak untuk mendatangi para penyintas di tenda-tenda pengungsian dan gor-gor di Hatay dan Malatya pada Kamis (9/2).

"Di Adana sudah selesai tetapi di Hatay dan Malatya belum. Kalau semuanya lancar InsyaAllah malam ini juga sudah mau distribusi untuk Hatay," kata Faruq kepada Kantor Berita Politik RMOL.ID.

Sejauh ini, kata Faruq, banyaknya bantuan yang disalurkan telah mengakibatkan kemacetan panjang dan menghambat distribusi bantuan ke wilayah pusat gempa seperti Hatay,  Kahramanmaraş dan Malatya.

Menurutnya,  pemerintah dan otoritas setempat membatasi masuknya kontrainer bantuan dan memprioritaskan yang memang benar-benar dibutuhkan.

Faruq terkagum dengan kerja sama seluruh warga Turki dalam  mengumpulkan bantuan logistik yang mereka miliki ke pemerintah daerah setempat.

"Jadi hari pertama ketika kita bersiap untuk ke Adana, warga Turki berinisiatif untuk memberikan bantuan yang terbaik kepada para penyintas," ujarnya.

Sama halnya ketika Faruq dan tim sampai di Adana, mereka mendapat banyak bantuan dari anak-anak.

"Banyak anak-anak dari tetangga yang ada di sekitar depo membantu kita untuk memasukkan barang-barang ke kontrainer," ungkapnya.

Ia berharap seluruh pihak terus bekerjasama untuk membantu para penyintas cepat mempunyai tempat tinggal dan menjalani kehidupan normal mereka.

Di samping itu, ia berharap jumlah korban tidak bertambah karena data terakhir melaporkan korban jiwa telah mencapai 21 ribu orang.