Cegah Tsunami, KKP Tanam 6.300 Vegetasi Pantai di Kawasan Pesisir

Kawasan pesisir pantai. (KKP/rmolsumsel.id)
Kawasan pesisir pantai. (KKP/rmolsumsel.id)

Sebanyak 6.300 bibit vegetasi pantai ditanam di sejumlah titik Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat dengan luas areal 9,2 hektar. Penanaman vegetasi pantai ini dimaksudkan untuk mencegah dampak serangan tsunami yang sewaktu-waktu dapat menyerang kawasan pesisir.


Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Suharyanto menerangkan, tsunami kerap menyerang kawasan pesisir di Indonesia. Seperti di wilayah pantai Barat Sumatera, Selatan Jawa,  Selatan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, hingga sebagian Sulawesi bahkan Papua yang  pantainya didominasi oleh pasir dengan energi gelombang laut yang cukup tinggi.

“Oleh karenanya, vegetasi non mangrove seperti cemara laut, kelapa, ketapang lebih cocok dijadikan struktur alami. Maka dari itu KKP melakukan penanaman vegetasi pantai di Kabupaten Pesisir Selatan,” terang Suharyanto dalam keterangan resminya, Rabu (11/8).

Ia menjelaskan konfigurasi vegetasi pantai dengan ketebalan dan kerapatan tertentu akan membentuk sabuk hijau yang memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Sabuk hijau memiliki keuntungan yang nyata, baik secara lingkungan maupun ekonomi.

Bagi daerah yang rawan terhadap tsunami, keuntungan akan bertambah bila sabuk tersebut didesain untuk mitigasi bencana tsunami. Peristiwa gempa kembar yang terjadi di pesisir barat Sumatera berasal dari 3 (tiga) sumber ancaman yaitu Megathrust Mentawai, Mentawai Fault System (MFS) dan Sumatera Fault System atau lebih populer dengan istilah sesar Sumatera.

“Sesar aktif ini beberapa kali menyebabkan tsunami, pada tahun 2009 di pesisir Kota Padang dan tahun 2010 di Pulau Mentawai,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Muhammad Yusuf menjelaskan 5 (lima)  titik penanaman vegetasi pantai non mangrove di Kabupaten Pesisir Selatan tersebar di Nagari Sago Salido, Kampung Muara Anakan, Kampung Sungai Tawa, Nagari Nyiur Melambai dan Nagari Muara Kandis Punggasan.

“Dengan mempertimbangkan kondisi setempat yaitu substrat pantai berpasir maka jenis vegetasi yang ditanam adalah Cemara Laut. Jenis ini juga mendominasi areal target penanaman,“ jelasnya.

Vegetasi pantai beserta kelengkapannya bersifat multifungsi, yakni selain berfungsi sebagai buffer untuk mengurangi energi dan dampak bencana terhadap infrastruktur pantai, juga berperan dalam membangkitkan ekonomi masyarakat pesisir melalui mata pencaharian alternatif yang muncul dari adanya kawasan hutan pantai.

Program penanaman vegetasi pantai ini dilakukan sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat pesisir, salah satunya melalui berbagai upaya-upaya pengurangan risiko bencana.