Cegah Klaster Sekolah, DPRD Minta Disdik dan Dinkes Sumsel Perluas Tracing

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli. (Ist/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli. (Ist/rmolsumsel.id)

DPRD Sumatera Selatan memonitor sedikitnya ada empat SMA yang tutup sementara karena beberapa siswanya terpapar Covid-19 varian Omicron. Tak ingin penyebaran meluas, DPRD mendesak Dinas Pendidikan ambil langkah strategis mencegahnya.


Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs Syaiful Padli mengatakan, pihaknya meminta agar Dinas Pendidikan untuk segera melakukan kroscek ke sekolah-sekolah untuk mencegah terjadinya klaster sekolah.

“Kita melihat di awal dibukanya lagi aktivitas belajar mengajar di sekolah, sebenarnya penerapan protokol kesehatan dengan melakukan pengecekan suhu tubuh sudah baik, tapi lama-lama berkurang,” kata Syaiful, Selasa (8/2).

Menurut Syaiful, dari awal PTM diberlakukan sebenarnya munculnya klaster sekolah menjadi kekhawatiran tersendiri. Dan kekhawatiran itu terbukti sekarang. Komisi V DPRD Sumsel akan segera memanggil Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk mengetahui langkah yang diambil gun amemutus klaster sekolah.

“Sekarang ini gugus tugas Covid-19, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan harus bergerak cepat untuk melakukan tracing ke siswa-siswa agar klaster sekolah tidak meluas,” ujarnya.

Syaiful menambahkan, untuk mengantisipasi Covid-19 saat ini serta siswa tetap mendapatkan pembelajaran dan tidak bosan, pihaknya merekomendasikan kembali ke sistem hybrid yaitu 50 persen PTM dan 50 persen belajar daring di rumah.

“Para siswa terutama di SMK, mereka harus datang ke sekolah karena harus praktek dan siswa jangan sampai diliburkan 100 persen. Kasihan siswa,” tukasnya.