Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mencatat dua komoditas utama yang menyumbang inflasi di Palembang sepanjang Januari 2025, meski secara year on year (yoy), inflasi kota ini mengalami penurunan tipis.
- Lewat Pemberdayaan BUMDes, bank bjb Bangun Ekonomi Desa
- Tren Baru Pasar Properti: Konsumen Lebih Pilih Rumah Mewah, Permintaan Gudang Meningkat
- Respon Cepat dan Efisien, PLN Mobile Diapresiasi DPR Sebagai Terobosan Layanan Listrik
Baca Juga
Kepala BPS Palembang, Yudhistira Arya Nugraha, menyampaikan bahwa inflasi pada Januari 2025 dibandingkan Januari 2024 menurun sebesar 0,78 persen.
"Inflasi Year on Year Januari 2025 terhadap Januari 2024 menurun 0,78 persen," kata Yudhistira dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).
Namun, meskipun inflasi melandai, beberapa komoditas utama, terutama cabai dan emas, terus mendorong kenaikan harga. Menurut laporan BPS Palembang, harga cabai merah naik signifikan sebesar 79,76 persen pada Januari 2025. Selain cabai merah, harga cabai rawit juga mengalami lonjakan sebesar 78,09 persen. Sementara itu, harga emas perhiasan turut berperan dalam kenaikan inflasi.
"Selain cabai dan emas, ada lima komoditas yang menyumbang inflasi di Palembang. Yakni, pertama Cabai Merah, kedua Cabai Rawit, ketiga bahan bakar rumah tangga, keempat emas perhiasan, dan kelima komoditas hortikultura Semangka," jelas Yudhistira.
Meski sebagian besar komoditas mengalami kenaikan harga, harga semangka tercatat cukup tinggi dengan kenaikan mencapai 22,40 persen, sedangkan komoditas lainnya mencatatkan kenaikan harga di bawah 10 persen.
Di sisi lain, BPS Palembang melaporkan adanya deflasi yang didorong oleh penurunan tarif listrik. Berdasarkan data month to month (mtm), deflasi pada Januari 2025 tercatat sebesar minus 0,47 persen.
"Dari 393 komoditas yang dicatat BPS Kota Palembang, ada 86 komoditas yang mengalami kenaikan harga, 52 komoditas mengalami penurunan, sementara 255 komoditas harganya relatif stabil," pungkas Yudhistira.
- Pertamina Sebut 400 Ribu SPBU Terindikasi Selewengkan Pertalite dan Solar
- OJK Terima 31.099 Aduan Konsumen, Tindak Ribuan Entitas Keuangan Ilegal
- Kemenperin Kucurkan Rp5 Miliar untuk Insentif Potongan Harga Mesin