BNI Masih Lihat Potensi Pasar Perumahan Bersubsidi Untuk Salurkan Kredit

Melihat potensi pasar perumahan yang kian berkembang, Bank BNI Wilayah Palembang menggelar akad massal, sebagai bentuk komitmennya dalam penyaluran kredit rumah bersubsidi.

Head of Region BNI Wilayah Palembang, Dodi Widjajanto menyampaikan, akad massal BNI Griya yang digelar hari ini, Rabu (26/2/2020), sebagai bentuk dukungan BNI terhadap program 1 juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

Dimana, ada 209 unit rumah dengan nilai Rp27,49 miliar yang disalurkan secara serentak melaluo akad kredit secafa massal.

"Kita yakin jumlah ini akan terus bertambah jika mekihat trend tahun ini," terangnya.

Tahun ini BNI Palembang menargetkan penyaluran kredit 431 unit rumah bersubsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang telah dilakukan sejak tahun 2018.

"Kita lihat trennya sama dengan tahun lalu. Dimana, kita mampu menyalurkan 648 unit rumah, melebihi target sebesar 256 unit rumah," ungkapnya.

Dodi menerangkan, adapun target penyaluran kredit FLPP di Sumsel tahun ini sebesar 431 unit atau Rp48,75 miliar, dengan trend masih berkiblat ke rumah untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Segmen komersil masih mendominasi nilai penyaluran KPR perusahaan, yakni sebesar 70 persen. Namun demikian, jika dilihat dari jumlah debitur maka saat ini lebih banyak diserap segmen rumah bersubsidi," ulasnya.

Wakil Pemimpin Divisi Pemrosesan dan Penagihan Kredit Konsumer BNI, Arief Martianto, menambahkan perseroan mendapat kuota penyaluran sebanyak 12.000 unit rumah subsidi FLPP secara nasional. 

“Untuk mempercepat penyaluran rumah subsidi, BNI kembali melaksanakan akad kredit massal sebanyak 2.046 unit dan serentak di berbagai kota, termasuk Palembang,” katanya.

Sementara itu berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 7 Sumbagsel (OJK KR 7),  industri perbankan di Sumsel telah menyalurkan kredit sebanyak Rp84,78 triliun sepanjang 2019. Dari jumlah itu, sebanyak 42,8 persen merupakan kredit konsumtif yang di dalamnya termasuk KPR. 

Secara menyeluruh, penyaluran KPR di 5 provinsi yang ada di Sumbagsel mencapai Rp23,9 triliun. Adapun kualitas dari kredit konsumtif itu relatif terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 2,6 persen. [R]


[rmol]. Melihat potensi pasar perumahan yang kian berkembang, Bank BNI Wilayah Palembang menggelar akad massal, sebagai bentuk komitmennya dalam penyaluran kredit rumah bersubsidi.

Head of Region BNI Wilayah Palembang, Dodi Widjajanto menyampaikan, akad massal BNI Griya yang digelar hari ini, Rabu (26/2/2020), sebagai bentuk dukungan BNI terhadap program 1 juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

Dimana, ada 209 unit rumah dengan nilai Rp27,49 miliar yang disalurkan secara serentak melaluo akad kredit secafa massal.

"Kita yakin jumlah ini akan terus bertambah jika mekihat trend tahun ini," terangnya.

Tahun ini BNI Palembang menargetkan penyaluran kredit 431 unit rumah bersubsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang telah dilakukan sejak tahun 2018.

"Kita lihat trennya sama dengan tahun lalu. Dimana, kita mampu menyalurkan 648 unit rumah, melebihi target sebesar 256 unit rumah," ungkapnya.

Dodi menerangkan, adapun target penyaluran kredit FLPP di Sumsel tahun ini sebesar 431 unit atau Rp48,75 miliar, dengan trend masih berkiblat ke rumah untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Segmen komersil masih mendominasi nilai penyaluran KPR perusahaan, yakni sebesar 70 persen. Namun demikian, jika dilihat dari jumlah debitur maka saat ini lebih banyak diserap segmen rumah bersubsidi," ulasnya.

Wakil Pemimpin Divisi Pemrosesan dan Penagihan Kredit Konsumer BNI, Arief Martianto, menambahkan perseroan mendapat kuota penyaluran sebanyak 12.000 unit rumah subsidi FLPP secara nasional. 

“Untuk mempercepat penyaluran rumah subsidi, BNI kembali melaksanakan akad kredit massal sebanyak 2.046 unit dan serentak di berbagai kota, termasuk Palembang,” katanya.

Sementara itu berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 7 Sumbagsel (OJK KR 7),  industri perbankan di Sumsel telah menyalurkan kredit sebanyak Rp84,78 triliun sepanjang 2019. Dari jumlah itu, sebanyak 42,8 persen merupakan kredit konsumtif yang di dalamnya termasuk KPR. 

Secara menyeluruh, penyaluran KPR di 5 provinsi yang ada di Sumbagsel mencapai Rp23,9 triliun. Adapun kualitas dari kredit konsumtif itu relatif terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 2,6 persen.