Beredar Video Penganiayaan Santri di Pondok Pesantren, Begini Kronologisnya...

Ilustrasi Santri. (net/rmlsumsel.id)
Ilustrasi Santri. (net/rmlsumsel.id)

Beredar video penganiayaan sejumlah santri yang dilakukan seorang oknum ustad di Joyoloyo Demak. Dalam video berdurasi satu menit tersebut, seorang oknum pengasuh melakukan penganiayaan ke sejumlah santri di dalam ruangan.


Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mustofa, Muslih Abdurahman, mengatakan, video tersebut tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. 

Penganiayaan yang dilakukan ustad senior, Muslimin, dilakukan pada Kamis (1/9) malam, merupakan kekhilafan dari ustad yang mendapati beberapa santri 'ngeyel' saat disuruh untuk tidur.

"Sebenarnya kejadiannya tidak seperti dalam video yang viral itu. Ustad Muslimin hanya menampar, tidak membanting apalagi meninju," ujar Kiai Muslih, Senin (6/9) siang.

Kejadian tersebut bermula dari sejumlah santri yang kedapatan masih bercanda pada saat jam istirahat malam. Ustad Muslimin yang emosi, langsung mendatangi para santri yang berada di ruangan.

"Ustadz Muslimin itu masuk kategori ustad senior. Dengan tugasnya mendidik santri, Ustad Muslimin emosi saat tiga kali menyuruh untuk tidur, tidak dihiraukan oleh para santri. Kalau aturan pondok tidak ada sanksi fisik, mungkin itu karena khilafnya ustad,” tambah Pimpinan Pondok Darul Mustofa.

Hingga saat ini, kasus penganiayaan yang terjadi masih dalam penanganan Polres Demak. Untuk sementara, Ustad Muslimin dinonaktifkan dari Pondok Pesantren Darul Mustofa.

"Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Demak, seluruh pondok pesantren di Kota Wali, atas kejadian ini,” pungkas Kiai Muslih Abdurahman.

Sementara itu, Terkait video penganiayaan yang dilakukan oknum pengasuh terhadap sejumlah santri, wali santri menyatakan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum.

Kesepakatan tersebut, dibuktikan dari surat pernyataan yang dibuat oleh para wali santri, Senin (6/9) siang.

Sejumlah wali santri dikejutkan dengan viralnya video penganiayaan oknum pengasuh yang dialami oleh anak anaknya di Pondok Pesantren hafidz Qur’an Darul Mustofa, Jogoloyo, Kabupaten Demak. Salah seorang wali santri, Irmawati, mengaku terkejut saat melihat video penganiayaan yang menimpa anak bungsunya.

"Awalnya saya kaget dan sempat marah melihat video tersebut. Saya makan mentah-mentah, namun harus saya kroscek kebenarannya ke pondok. Hari ini saya ke sini (pondok), selain untuk memastikannya langsung ke anak saya, juga saya minta klarifikasi kejadian yang sebenarnya ke pengasuh pondok. Setelah saya tanya, Alhamdulillah anak saya tidak mengalami luka atau trauma," ujar Irma, saat mengunjungi anaknya.

Irma menanyakan, secara detail kejadian kepada anaknya tersebut. Usai melihat kondisi anaknya, sebagai orang tua, Irma tidak ingin melanjutkan perkara ke jalur hukum dan memilih untuk tetap menyemangati anaknya dalam menimba ilmu di pondok pesantren.

"Intinya saya sebagai orang tua mempercayakan anak saya menimba ilmu di pondok. Yang Namanya anak, tentu masih nakal dan sulit diatur, tapi saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi," tambah Irma.

Guna menindaklanjuti kejadian, Irma bersama beberapa wali santri membuat surat pernyataan tidak menuntut pihak pondok pesantren dan pelaku.

Sementara itu, pengasuh santri, Alim rois, mengatakan kejadian ini tidak mempengaruhi jalannya aktivitas belajar para santri. "Semuanya berjalan seperti biasanya. Tidak ada pengaruh yang signifikan," kata Alim Rois.