Kontrak dagang yang dihasilkan selama Pelaksanaan Trade Expo Indonesia hari ke empat, Sabtu (21/10), dilaporkan telah mencapai angka Rp 128 triliun.
- Harga Cabai di Palembang Anjlok Sebulan Terakhir, Ini Penyebabnya
- The Arista Hotel Palembang Gelar Program Panen Raya di Bulan Suci Ramadan
- Sederet Fakta Kredit Sindikasi BSB yang Diduga Bermasalah, Dinilai Tak Punya Ikatan Emosional Untuk Membangun Sumsel
Baca Juga
Hal itu diungkap oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Didi memaparkan bahwa nilai kontrak tersebut didapatkan dari penandatanganan 27 nota kesepahaman (MoU) dan satu Letter of Intent (LoI) antara eksportir Indonesia dengan pembeli (buyer) internasional dari Hungaria, Mesir, Qatar, China, dan India.
"Nilai penandatanganan kontrak dagang hari keempat tercatat sebesar 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 128 triliun. Kami terus mendorong semakin banyak kontrak dagang untuk dihasilkan dalam TEI tahun ini," ungkapnya.
Dikatakan Didi, produk dagang yang tercantum dalam kontrak TEI meliputi dekorasi rumah, biji kopi mentah, sarang burung walet, keripik, pakaian, camilan, investasi produk kesehatan dan batu bara.
Ada juga produk setengah jadi seperti feronikel, baja tahan karat canai dingin, dan bijih nikel laterit. Kemudian kontrak jasa tenaga kerja, tambah Didi.
"Kami berharap masih ada kontrak-kontrak dagang yang terjadi hingga pameran fisik berakhir," ujarnya.
Dalam gelaran TEI 2023, Kementerian Perdagangan RI memiliki target nilai kontrak 11 miliar dolar AS atau Rp 174 triliun.
Sementara TEI tahun lalu berhasil mencatatkan kontrak sebesar 15,83 miliar dolar AS dari target awal sebesar 10 miliar dolar AS.
- Bareskrim Terus Cari yang Bertanggung Jawab atas Kebakaran Kejagung
- Inacraft 2022 Diikuti 722 Peserta, Presiden: Cintai Kerajinan Produksi Dalam Negeri
- bank bjb Dorong Transaksi Cashless Lewat Aplikasi DIGI