Kementerian Agama (Kemenag) mengapresiasi upaya pemerintah Arab Saudi mengusut permasalahan yang terjadi saat Masyair atau puncak ibadah haji.
- Ongkos Haji Diusulkan Naik, Kemenag Sumsel: Kita Berdoa Saja Agar Pembayaran Bisa 35 Persen
- Viral Video Aceh Siapkan Pelaksanaan Haji Sendiri, Kemenag: Ini Framing Jahat
Baca Juga
Hal ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (10/7).
“Kami telah melakukan analisis, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Menteri Tawfiq, dan sangat responsif,” ujar Menag Yaqut.
Penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M memang diwarnai sejumlah masalah. Layanan dinilai tidak diberikan secara optimal sehingga merugikan jemaah haji asal Indonesia.
Beberapa persoalan yang muncul antara lain, tenda Arafah yang sempat dimasuki jemaah nonkuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jemaah kepanasan, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, sampai keterlambatan katering untuk jemaah haji.
"Kita sepakat membentuk tim investigasi. Saat ini sudah dilakukan setidaknya dua kali pertemuan, dan tim ini masih bekerja. Kita akan tunggu hasilnya satu atau dua minggu ke depan. Kami apresiasi pemerintah Saudi amat kooperatif,” tandas Menag Yaqut.
- Setoran Awal Haji Naik Jadi Rp35 Juta, Ini Kata BPKH
- Duduki Peringkat 21 di PON Aceh-Sumut, KONI Sumsel Janji Segera Lakukan Evaluasi
- Pemkot Palembang Bakal Verifikasi Ulang Masyarakat Penerima Bantuan Hukum Gratis