Banyak Kios yang Kosong, Warga Kecewa Food Court di Segitiga Emas OKI Tidak Beroperasi

Banyak kios yang kososng di Food Court di Kayu Agung
Banyak kios yang kososng di Food Court di Kayu Agung

Warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), khususnya di Kayu Agung, merasa kecewa saat berkunjung dan berbelanja di food court yang terletak di kawasan Taman Segitiga Emas Kayu Agung, Kabupaten OKI. 


Kekecewaan ini muncul karena banyaknya gerai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) makanan, seolah ditinggalkan oleh pemiliknya dan menyisakan hanya 16 kios yang kosong.

"Sudah belum genap satu bulan sejak peresmian yang dilakukan oleh Pemkab OKI, seluruh stand dagangan di food court sudah ditinggalkan oleh penyewa," ujar Suryani Nasution (36), salah satu pengunjung food court pada Selasa (21/11) siang.

Kekecewaan warga tidak terlepas dari fakta bahwa ketika mereka datang ke food court, tidak ada lagi pedagang yang berjualan di sana.

"Tentunya sangat kecewa, kami datang kesini dengan niat ingin bersantai sambil berbelanja makanan. Tapi sampai sini ternyata tidak ada lagi yang berjualan, dan semua gerai kosong," keluhnya.

Suryani menjelaskan bahwa sebelum datang ke lokasi, ia melihat informasi di media sosial bahwa Pemkab OKI telah meresmikan bangunan food court.

"Kalau sekarang, keluarga kami merasa seperti di-'prank' oleh Pemerintah," tambahnya.

Di lokasi food court, Santi, salah seorang warga, menyatakan bahwa gerai UMKM tersebut hanya berjualan pada hari pertama peresmian.

"Mereka hanya berjualan di sana pada hari pertama, saat peluncuran yang dihadiri oleh Bupati dan jajaran. Besoknya sudah kosong, tidak ada lagi pedagang," tambahnya.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) OKI, Ratna Dewi, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat karena sebelumnya tidak memberitahukan bahwa peresmian hanyalah simulasi.

"Kami meminta maaf karena kemarin tidak ada pemberitahuan bahwa peresmian itu hanya simulasi. Ada kendala dengan kegiatan lain di sekitar Taman Segitiga Emas tersebut," ujarnya.

Dewi membenarkan bahwa pada saat peresmian, sudah ada tanda-tanda dari pedagang. Namun, itu hanya sebagai simulasi, dan mekanismenya adalah para penyewa kios akan diseleksi.

"Sudah ada sekitar 45 calon penyewa yang akan diseleksi untuk mendapatkan 16 pedagang yang akan menempati kios-kios tersebut," kata Dewi.

Dewi juga menegaskan bahwa saat ini food court tersebut belum dioperasikan, dan belum dapat dipastikan kapan pembukaan resmi akan dilakukan.

"Sejauh ini, memang sudah ada yang berminat menyewa kios di area tersebut. Harganya sudah ditetapkan, yaitu Rp 8.911.000 per tahun atau sekitar Rp 30.000 per hari," pungkasnya.