Bantah Akbar Alfaro Dicopot Karena Suksesi Walikota Palembang, DPD Gerindra Sumsel: Itu Tidak Benar

Prima Salam dan Akbar Alfaro (Kolase/Net)
Prima Salam dan Akbar Alfaro (Kolase/Net)

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Selatan membantah bahwa isu pencopotan Akbar Alfaro dikarenakan adanya suksesi menjelang pemilihan Walikota Palembang.


Kepala Sekretariat DPD Partai Gerindra Sumsel Sri Mulyadi  mengatakan, pergantian ketua DPC Gerindra kota Palembang yang sebelumnya dijabat oleh Akbar Alfaro yang kemudian digantikan oleh  Prima Salam  berdasarkan surat Nomor 04-0088/kpts/DPP-GERINDRA/2023 tertanggal Tertanggal 26 April 2023 yang ditandatangani Ketum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani.

Hal itu dikeluarkan setelah adanya evaluasi internal partai yang dikomandoi oleh Prabowo.

“Katanya penggantian itu karena soal suksesi Walikota Palembang dan rumor lain itu tidak benar. Karena Partai Gerindra melaksanakan evaluasi, kami ini adalah partai komando, evaluasi ini biasa di partai kami ini , besok lusa bisa diganti , besok lusa bisa diangkat karena partai komando ," kata Sri, Sabtu (6/5).

Sri menyebutkan, rotasi para pengurus DPC di Sumatera Selatan merupakan hal yang sering terjadi. Bahkan, beberapa pengurus DPC juga banyak mendapatkan surat teguran dari pengurus pusat. Namun hal itu tak tercium oleh publik.

" Mungkin karena (Pergantian ketua DPC) kota Palembang jadi seperti itu (heboh). Tapi di Partai Gerindra biasa (rotasi pimpinan),”ujarnya.

Sedangkan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Palembang terpilih Prima Salam enggan berkomentar terkait penggantian tersebut.

"Langsung hubungi sekretaris  DPD dan ketua DPD ya. Thanks,” katanya semalam.

Terpisah, Pengamat politik Sumsel Ade Indra Nasution beranggapan, ramainya kabar pencopotan Akbar Alfaro akibat tindakan partai Gerindra yang sangat mendadak. Terlebih lagi waktu pencopotan bersamaan dengan kesibukan partai yang menyiapkan para Caleg yang hendak diusung pada Pileg 2024 nanti, mulai dari Caleg kota, Kabupaten, Provinsi hingga DPR RI.

Dengan tak adanya lagi kekuatan sebagai pimpinan DPC Gerindra, Ade menyebut bahwa Akbar Alfaro kini terpaksa mengubur mimpinya untuk dicalonkan dari partai tersebut.

"Kalau melihat proses pemberhentian yang mendadak ini bisa dipastikan kalau Akbar harus mengubur keinginannya untuk mencalonkan dan dicalonkan dari Partai Gerindra,”ujarnya.

Disisi lain, Ade pun berpendapat bahwa lengsernya Akbar Alfaro berkaitan dengan masuknya Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya yang belum lama ini.

Seperti diketahui, putra Mawardi Yahya juga digadang-gadang untuk meramaikan Pileg 2024 mendatang untuk Provinsi Sumatera Selatan.

"Hal ini kan bisa kita lihat dari banner ataupun baliho yang hampir mengisi setiap sudut kota Palembang, kalau salah seorang anak beliau yang digadang-gadang  akan ikut kontestasi dalam Pemilu. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut lebih mudah kalau ada kendaraan politik dan hal tersebut harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari," katanya.