Bank Sumsel Babel (BSB) terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam mendukung perekonomian daerah. Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), BSB memainkan peran penting sebagai penggerak ekonomi Sumsel, dengan mencatatkan peningkatan aset sebesar 7,34 persen dari Januari hingga Oktober 2024.
- Smartfren dan Alita Praya Mitra Jalin Kerjasama untuk Perkuat Solusi IoT di Indonesia
- Gandeng JD.ID, UMKM Sumsel Unjuk Produk di Festival Kulintang 2021
- OJK Panggil Perusahaan Pinjol AdaKami, Buntut Viral Dugaan Nasabah Bunuh Diri
Baca Juga
Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menegaskan pentingnya peran perbankan daerah seperti BSB dalam mendukung kelancaran aktivitas ekonomi.
"Bank itu seperti darah dalam tubuh, jika aliran darah lancar maka aktivitas berjalan optimal. Dalam konteks perekonomian, perbankan adalah elemen vital untuk mendorong pertumbuhan," ujarnya, Kamis (7/11/2024).
Meski mencatatkan pertumbuhan positif, Elen mendorong BSB untuk meningkatkan kinerja lebih jauh agar dapat bersaing dengan BPD lain, seperti Bank Sumut dan Bank Bali.
"Kita harus lebih baik lagi, terutama dalam meningkatkan pendapatan dan memperluas kontribusi terhadap perekonomian daerah," tambahnya.
Elen juga menyoroti potensi Sumsel yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), seperti kelapa sawit, migas, dan energi listrik, yang bisa menjadi basis pertumbuhan ekonomi. Ia meminta BSB untuk berkolaborasi aktif dengan pengelola SDA guna mendongkrak peluang ekspor dan membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha.
"Kita punya tambang terbesar, lumbung migas, dan produksi listrik hingga 3.000 MW. BSB harus memanfaatkan ini untuk berkontribusi lebih besar, termasuk dalam penyaluran KUR untuk membantu pelaku usaha kecil," jelasnya.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, mengungkapkan pertumbuhan signifikan pada berbagai segmen bisnis BSB. Dana Pihak Ketiga (DPK) di segmen ritel, misalnya, naik dari 80 persen pada 2022 menjadi 86 persen pada 2023.
"Kami juga mencatat kenaikan kredit dari 22 persen pada 2022 menjadi 37,1 persen di 2023. Hasil aset juga tumbuh dari Rp2 triliun pada 2022 menjadi Rp3 triliun pada 2023, dengan laba naik 9,5 persen," paparnya.
Syamsudin menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp1,4 triliun pada 2025, dengan dukungan sistem digitalisasi yang terus dikembangkan untuk memperkuat ekosistem bisnis berkelanjutan.
"Kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah sesuai program tiga pilar yang mendukung keberlanjutan ekonomi Sumsel," pungkasnya.
- Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Awas Kena Prank Sri Mulyani
- 81 Perusahaan Wajib Sediakan MGS Curah untuk Kebutuhan Masyarakat dan UMKM
- Rekor Baru! Harga Emas Perhiasan di Palembang Sentuh Rp9,18 Juta per Suku