Bank Sampah Bahagia Mandiri Tetap Eksis Meski Tidak Disupport Pemkot Palembang

Produk daur ulang dari Bank Sampah Mandiri/ist
Produk daur ulang dari Bank Sampah Mandiri/ist

Pendirian bank sampah bukan baru-baru ini saja dibentuk, melainkan sudah banyak pendirian bank sampah yang diinisisasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di Palembang sendiri, tepatnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan. Salah satunya Bank Sampah Bahagia Mandiri yang diresmikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup di era  Balthasar Kambuaya tahun 2012 lalu.


Direktur Utama Bank Sampah Bahagia Mandiri, Sukron Nikmah mengatakan untuk berdirinya bank sampah ini sudah sejak Juni 2012. Sampai saat ini Bank Sampah Bahagia Mandiri tetap eksis untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah daur ulang.

“Kita masih tetap aktif dalam pengelolaan sampah daur ulang yang nantinya bisa dibuat apa saja. Untuk produk sendiri kitab bisa membuat tas, tas mukenah, topi, tas laptop dan lainnya yang memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.

Untuk hasil karya, Sukron mengatakan jika dulu peminatnya banyak karena didukung oleh pihak Pemkot Palembang yang pada zaman itu turut aktif mengembangkan bank sampah dan juga aktif mendukung karya yang dihasilkan oleh bank sampah dalam mengelola sampah plastik menjadi barang ekonomis.

“Kalau dulu Pemkot terus support kita, terutama pada hasil karya bank sampah ini sendiri, jadi setiap rapat dan sosialisasi, Pemkot selalu beli barang dengan kita,” katanya.

Sekarang, karena kepemimpinan berganti dan zaman juga sudah berganti, menurut Sukron agak sulit dalam memasarkan hasil sampah daur ulang, sebab peminatnya jarang dan belum ada support yang kuat dari pemerintah.

“Sekrang peminatnya saja sudah jarang sekali, orang zaman sekarang maunya barang yang bagus dan mahal. Kita kalah oleh pasar, ditambah belum ada support yang kuat dari pihak pemerintah,” keluhnya.

Namun, Ia melanjutkan jika ia sendiri sampai saat ini masih aktif dalam menjalin kerjasama dan membentuk mini perusahaan yang dikelola oleh ia dan beberapa mahasiswanya. Sukron yang juga merupakan Dosen Management di salah satu kampus negeri di Kota Palembang ini juga terus menggencarkan Bank Sampah ini.

“Meski kita belum disupport penuh lagi, namun saya sendiri yang juga aktif mengajar di kampus juga terus menggelorakan bank sampah ini. Rencanya kita akan bawa bank sampah ini secara mandiri untuk terjun ke luar Sumatera Selatan, kita akan ke Lampung nanti,” bebernya.

Sukron melanjutkan jika sekarang ia secara pribadi tetap menjalankan Bank Sampah meski belum disupport penuh Pemkot saat ini. Buktinya Bank Sampah Bahagia Mandiri sudah banyak mendapatkan penghargaan, mulai dari Juara II pada Pekan Lingkungan Indonesia, Juara II Ide Kreatif, Juara III Kewirausahaan Sosial dan lainnya.

“Banyak bank sampah di Palembang, namun apakah nantinya bisa bertahan juga sama seperti kita jika pengelolaannya masih terus bergantung. Sekarang kita jalan aja, masalah support atau tidak, yang terpenting kita ada karena prestasi kita yang mengharumkan nama Sumsel,” pungkasnya.