Walau sudah dilarang oleh Camat, Bakal Calon Walikota Bandarlampung Yusuf Kohar, ngotot. Ia mau lakukan sosialisasi di Rusunawa Ketapang. Akibatnya, sosialisasi yang dilakukan pada Sabtu sore (5/9) itu berakhir rusuh.
- Mulai 11 Mei, Melancong ke AS Tak Wajib Vaksin Covid-19
- Curhat Jokowi, Pontang-Panting Cari Vaksin Demi Redam Kasus Covid-19: Sangat Mencekam Saat Itu
- Stok Vaksin Covid-19 Kosong, Dinkes Lubuklinggau Masih Menunggu Provinsi
Baca Juga
Sebelum acara, Camat Panjang Bagus Harisma Bramando, sudah mengingatkan Tim Yusuf-Tulus Bersatu (Yutuber) agar sosialisasi yang dilakukan tidak membagikan sembako dan tidak menggunakan fasilitas pemerintah.
Namun, Yusuf Kohar bersikukuh sosialisasi di fasilitas milik pemkot.
"Tak ada satu orang pun yang bisa melarang sosialisasi, termasuk membagikan sembako," ujar Yusuf Kohar kepada warga yang didominasi ibu-ibu dan ada yang bawa balita.
Atas kenekatan Yusuf, Camat Panjang berusaha tenang. Dia terus mengingatkan Yusuf bahwa siapa pun bakal calon walikota tak boleh sosialisasi di tempat fasilitas pemerintah serta membagikan sembako.
"Saya sudah melarang sebelum acara kepada timnya agar tak menggunakan fasilitas negara, tapi Pak Yusuf Kohar masih saja melakukannya," terang Camat Bramando dilansir Kantor Berita RMOLLampung.
Situasi pun makin memanas ketika Tim Yutuber yang tak terima dilarang Camat Bramando berusaha mendorongnya menjauh dari lokasi sosialisasi. Bahkan, Camat nyaris terjungkal akibat terus dirangsek agar pergi dari lokasi.
Untung, anggota linmas sigap melindungi Bramando dari desakan Tim Yutuber. Alhasil, suasana pun jadi kisruh.
Bramando tetap melarang Yusuf Kohar dan timnya membagikan sembako dan sosialisasi di lokasi atau fasilitas milik pemerintah.
Akhirnya, Yusuf Kohar dan Tim Yutuber meninggalkan lokasi dengan membawa spanduk sosialisasi pencalonan dirinya.[ida]
- Afrika Catat 1.200 Kasus Mpox dalam Sepekan, Terbanyak di Kongo
- WHO Tetapkan Wabah Mpox Afrika sebagai Darurat Kesehatan Global
- WHO Desak Evakuasi 9.000 Pasien Gaza ke Luar Negeri