Asah Keterampilan Santri Lewat Pelatihan Kewirausahaan

Santri mengasah kemampuan menggunting rambut. (ist/rmolsumsel.id)
Santri mengasah kemampuan menggunting rambut. (ist/rmolsumsel.id)

Program pemberdayaan santri coba digalakkan sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satunya dengan menggelar berbagai pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan para santri.


Seperti yang dilakukan pada Sabtu (8/4), di Pondok Pesantren (Ponpes) Assanadiyah yang terletak di Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Pelembang, Sumatera Selatan.

Dalam kegiatan itu, sukarelawan memberikan pelatihan kewirausahaan untuk para santri Ponpes Assanadiyah. Dua jenis pelatihan diberikan, yaitu pelatihan menjahit dan pelatihan menjadi seorang barber atau tukang cukur.

Koordinator Wilayah SDG Sumsel, Faisal Tanjung menjelaskan bahwa untuk menunjang pelatihan, mereka juga turut memberikan bantuan beberapa mesin jahit dan mesin cukur kepada pihak ponpes. 

"Kami lihat para santriwan dan santriwati ini kebingungan setelah lulus. Santri ini mau kemana. Oleh karena itu, kami Santri Dukung Ganjar ikut mengarahkan para santri untuk bisa memiliki keterampilan sendiri, seperti menjahit dan mencukur rambut," ucap Faisal.

Faisal juga berharap agar pelatihan ini bisa memberikan keterampilan para santri sekaligus memotivasi mereka agar kelak bisa menciptakan usaha di bidang tersebut. Hingga nantinya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. 

Dalam pelatihan tersebut, SDG Sumsel mendatangkan mentor-mentor profesional untuk mengajarkan para santri. Masing-masing mentor adalah orang yang telah lama berkecimpung di bidang menjahit dan barber. 

Pelatihan berjalan interaktif karena para santri bukan sekadar diajarkan teori, namun juga berpraktik langsung menggunakan mesin jahit dan mesin cukur yang telah diberikan. 

"Kegiatan ini kami terinspirasi dari Pak Ganjar yang selalu memperhatikan minat dan bakat para santri, memperhatikan jati diri para santri agar bisa membentuk santriwan dan santriwati yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri," sebutnya,"

Untuk diketahui, dalam kedatangannya ke Ponpes Assanadiyah. Relawan yang beranggotakan para santri pendukung Ganjar dari berbagai daerah di Sumsel ini juga menggelar doa bersama untuk Bangsa Indonesia. 

Safari Ponpes Terus Dikebut SDG Sumsel

Kunjungan pada relawan ke Ponpes Assanadiyah merupakan salah satu aksi dari program safari ponpes yang tengah digaungkan SDG Sumsel. Faisal pun menyebut pihaknya akan terus mengebut safari ponpes pada Ramadan. 

"Kami akan mengadakan kegiatan yang serupa yakni safari pondok pesantren, mengunjungi ponpes dan memberikan pelatihan, motivasi dan bantuan untuk para santri, khususnya di Pondok Pesantren di Sumsel ini," pungkasnya. 

Sementara itu, pengurus Ponpes Assanadiyah, Adam Malik mengapresiasi pelatihan dan bantuan dari relawan SDG Sumsel kepada ponpesnya. Dia menyebut, pelatihan dan bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk para santri. 

"Itu sangat manfaat buat kami. Karena jadi tidak hanya belajar baca tulis, tapi kami juga membutuhkan keterampilan. Bagi santriwati belajar mesin jahit, dan santriwannya untuk mesin potong rambut," tuturnya. 

Adam pun berharap agar relawan ini bisa kembali ke ponpesnya untuk menggelar kegiatan bermanfaat dan bantuan lainnya. Mulai dari bantuan sound system hingga bahan-bahan pokok untuk konsumsi di asrama santri.