Dalam upaya menambahkan senjata baru ke dalam perangkatnya, Apple telah mengakuisisi perusahaan rintisan kecerdasan buatan Kanada, Darwin AI.
- PLN UP3 Bengkulu Gaungkan Edukasi Keselamatan Listrik dan Teknologi Digital ke Generasi Muda
- bank bjb Tawarkan Obligasi SR018, Dukung Pemerintah untuk Kemandirian Bangsa
- Saham RMKE Rontok, Vonis Dunia Usaha Bagi Pelanggar Lingkungan
Baca Juga
Sumber terpercaya yang dikutip Bloomberg mengatakan, puluhan karyawan Darwin AI telah bergabung dengan divisi kecerdasan buatan Apple, sejak perusahaan dibeli oleh pembuat iPhone tersebut pada awal tahun ini.
DarwinAI telah mengembangkan teknologi AI untuk memeriksa komponen secara visual selama proses produksi dan melayani pelanggan di berbagai industri.
Namun, salah satu teknologi intinya adalah membuat sistem kecerdasan buatan menjadi lebih kecil dan lebih cepat. Ini tentu dapat bermanfaat bagi Apple, yang fokus menjalankan AI di perangkat, bukan sepenuhnya di cloud.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Alexander Wong, seorang peneliti AI di Universitas Waterloo yang membantu membangun bisnis tersebut, telah bergabung dengan Apple sebagai direktur grup AI-nya.
Meskipun telah mengakuisisi lebih banyak perusahaan AI dibandingkan kebanyakan pesaingnya selama dekade terakhir, Apple masih tertinggal di pasar AI generatif.
Hal ini terhambat oleh peluncuran ChatGPT OpenAI pada tahun 2022, dan rekan-rekan teknologi seperti Google dan Microsoft Corp yang telah mencuri perhatian dengan fitur-fitur baru.
- Siap Gunakan Fitur AI di iOS 18, Apple Matangkan Diskusi dengan OpenAI
- Siap-siap, iOS 18 Bakal Hadir dengan Peningkatan Teknologi AI Generatif
- Apple Rilis iOS 17.3, Berikut Fitur Barunya