Anies Ingin Lapangan Muara Angke Lahirkan Pemain Kelas Dunia

Gubernur Anies di Lapangan Ingub Muara Angke. (rmol.id)
Gubernur Anies di Lapangan Ingub Muara Angke. (rmol.id)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Lapangan Ingub Muara Angke di Jalan Dermaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Lapangan ini ditargetkan untuk masyarakat umum, khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah.


Dibangunnya Lapangan Ingub Muara Angke, menurut Anies, bermula ketika beberapa kali datang ke lapangan sepakbola yang rumputnya sangat bagus, berkualitas internasional.

Kata Anies, lapangan sepakbola tersebut Hampir semua adalah milik sekolah ternama atau dibangun secara komersial sebagai lapangan berbayar. 

Di satu sisi, ada begitu banyak anak-anak yang tak mampu untuk ikut klub yang berbayar mahal di lapangan berkualitas internasional. 

"Suatu ketika datang ke sebuah lapangan di tengah perkampungan di Jakarta. Penuh dengan anak-anak yang main sepak bola. Lapangan tak bersahabat. Jenis tanah di Jakarta ini memang berlempung sehingga tidak mudah menjaga kapangan utk tetap berumput, tidak licin dan tidak mudah gundul," tulis Anies melalui akun Facebook-nya yang dikutip redaksi, Sabtu (27/11).

Dari situlah Anies langsung menugaskan tim di Pemprov DKI untuk segera membangun lapangan kelas dunia di tengah perkampungan di Jakarta. 

"Dimulai dari satu di setiap wilayah kota. Kini telah berdiri lima lapangan standar FIFA di masing-masing wilayah kota Jakarta. Kemarin, bersama teman-teman Muara Angke Soccer School, Perkumpulan Sepakbola Amputasi dan tim sepakbola putri DKI, kita resmikan lapangan pertama dimulai dari Muara Angke," kata Anies.

Anies mengatakan, di perkampungan itu hidupnya masih amat sederhana, tapi jangan sampai mereka tidak punya mimpi tinggi. Biarlah dimulai dari lapangan sepakbola. Biarlah semua bisa merasakan fasilitas berstandar internasional. Biarlah mimpi mereka tumbuh. 

"InsyaAllah melalui kerja keras, bimbingan yang baik dan motovasi yang tinggi akan bertumbuhan pemain-pemain kelas dunia," lanjut Anies.

Anies menekankan bahwa lapangan tersebut tidak untuk dikomersialkan. Jangan sampai fasilitasnya jadi lapangan berbayar. 

"Mengapa? Agar yang tak bisa bayar tetap bisa bermain. Biarkan klub-klub di perkampungan punya kesetaraan kesempatan untuk tumbuh, berkembang dan beprestasi," kata Anies.

"Biarkan lapangan sepakbola ini jadi tempat untuk tumbuhnya potensi, tinggikan mimpi dan inspirasi anak-anak dari semua kalangan. Bahwa suatu saat nanti, anak-anak yang kini bisa bermain sepakbola di lapangan kelas dunia ini kelak bisa menjadi pemain kelas dunia," demikian Anies.