Sebagaimana yang diperbincangkan publik, akhirnya Pemerintah mengakui peliknya kondisi saat ini. Pemerintah menyadari ada pilihan yang sulit di antara pengutamaan aspek kesehatan atau ekonomi dalam pandemi Covid-19 ini. Meski demikian, pemerintah memutuskan untuk memberikan relaksasi terhadap daerah-daerah yang dianggap penyebaran virus Covid-19 sudah rendah.
- KPU Pagar Alam Siapkan Desain Surat Suara Pilkada Serentak
- Relawan Jokowi-Gibran Dukung Prabowo Jadi Capres, Pengamat: Ganjar Seolah Wayang
- Rampimnas Selesai, PKS Keluarkan 6 Kriteria Capres-Cawapres 2024
Baca Juga
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usia bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat seperti dilansir JPNN.Com, Senin (22/6/2020).
Muhadjir melaporkan kepada presiden terkair kondisi terkini Covid-19 secara nasional.
"Intinya apa masih terkendali atau tidak, karena kan ketika kami mengurangi pembatasan itu ada konsekuensi-konsekuensi, termasuk kemungkinan adanya kenaikan-kenaikan kasus," kata Muhadjir.
Muhadjir menyatakan harus ada penjelasan seimbang untuk memilih aspek pemulihan ekonomi dan upaya menjaga pertumbuhan Covid-19 tidak naik. Namun, Muhadjir menekankan dua pilihan itu sangat sulit untuk diputuskan.
"Pilihan ini kan tidak bisa dua-duanya. Di lapangan dalam momen-momen tertentu harus memilih salah satu," jelas dia.
Meski demikian, Muhadjir mengatakan bahwa Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih menilai pertumbuhan virus menular itu masih terkendali.[ida]
- Mantan Gubernur Jabar Aher Disebut Layak Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024
- Duet Mawardi-Anita Menguat, Instruksi Pusat atau Imbas dari Lepasnya Dukungan Demokrat?
- Mendagri: Indonesia Harus jadi Rujukan Dunia untuk Penyelenggaraan Pemilu