Sejumlah ahli yang tergabung dalam panel iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan "Kode Merah" terkait pemanasan global saat ini yang tidak terkendali.
- Herman Khaeron: Peringatan SBY Soal Resesi Berdasar pada Pengamatan Perkembangan Dunia
- Gletser di Pengunungan Alpen Swiss Catat Pencairan Terburuk
- Permukaan Air Laut Naik 1,2 Sentimeter Imbas Mencairnya 4,7 Triliun Ton Es Greenland
Baca Juga
Tindakan cepat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca memang dapat mengurangi beberapa dampaknya, namun ada hal-hal yang tidak dapat berubah.
Para ahli memperingatkan, gelombang panas mematikan, angin topan, dan cuaca ekstrem lainnya yang sudah terjadi saat ini akan menjadi lebih parah.
Peringatan ini digambarkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai "Kode Merah untuk Kemanusiaan".
"Lonceng alarm memekakkan telinga. Laporan ini harus membunyikan lonceng kematian untuk batu bara dan bahan bakar fosil, sebelum mereka mereka menghancurkan planet kita," ujar Guterres, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, aktivis lingkungan Greta Thunberg mendesak publik dan media untuk memberikan tekanan besar-besaran pada pemerintah untuk segera bertindak.
Dalam tiga bulan ke depan, PBB akan menggelar konferensi iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia untuk mendesak negara-negara meningkatkan ambisi menangani perubahan iklim.
- PLN Gelar Kompetisi 'Light Your Green Action' untuk Mencari Solusi Perubahan Iklim
- Dampak Perubahan Iklim, 53 Danau dan Waduk Dunia Alami Penyusutan
- Herman Khaeron: Peringatan SBY Soal Resesi Berdasar pada Pengamatan Perkembangan Dunia