Update Gempa Pasaman Barat: 6.000 Warga Mengungsi, Delapan Meninggal Dunia

Ist/Rmolsumsel.id
Ist/Rmolsumsel.id

Gempa bumi magnitudo 6,1 yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2) membuat 6.000 lebih warga mengungsi ke tempat aman dan delapan orang meninggal dunia.


Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (26/2) dini hari, sebagian warga mengungsi tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat.

"6.002 warga mengungsi yang tersebar di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali serta Kabupaten Lima Puluh Kota," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Selain warga mengungsi, 8 orang dinyatakan meninggal dunia, 10 orang luka berat, dan 76 orang luka ringan.

Gempa bumi M6,1 juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat 103 unit, rusak sedang 5 unit, rusak ringan 317 unit.

Kemudian fasilitas pendidikan rusak berat 3 unit, balai masyarakat rusak ringan 1 unit, aula bupati Pasaman Barat rusak ringan 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.