Ternyata Ini Motif Pembunuhan Guru SD Dalam Ember, Bukan Orang Lain

Pembunuh Guru PNS SDN 11 Muara Telang, Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin akhirnya berhasil dibekung polisi berserta barang bukti.


Ternyata pelaku merupakan tetangga korban yang juga mantan murid korban, polisi juga mengamankan 2 unit Hp milik korban dalam saku celana pelaku.

Kapolsek Muara Telang, Iptu Gunawan Saheri mengatakan, rumah pelaku tak jauh dari rumah korban. “Pelaku adalah mantan anak murid korban saat masih duduk di SD,” terangnya.

Pelaku juga mengakui aksi nekat dan sadisnya itu dikakukan seorang diri. “Pelaku mengakui semua, tapi masih diperiksa lagi. Saat beraksi pelaku sendirian,” kata Kapolsek.

Berdasar hasil pemeriksaan pihak kepolisian, terungkap motif dan kronologis kasus tersebut. Berdasarkan keterangan Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIK MSi melalui Kasatreskrim AKP Ginanjar Alya Sukmana, SIK MSi.

Bermula Selasa (7/7), sekitar pukul 16.00 WIB, pelaku menonton film porno. Setelah itu pelaku menuju rumah korban. Lalu, pelaku mengintip korban yang sedang mandi. Diduga ”berat ujung”, pelaku menyelinap masuk ke rumah korban.

Pelaku menunggu korban di samping kulkas dekat kamar mandi. Setelah korban keluar dari kamar mandi, kemudian dicekik lehernya dengan menggunakan kedua tangan dan pingsan.

Korban yang dalam kondisi pingsan, diseret oleh pelaku ke ruang tamu. Di ruang tamu inilah, pelaku yang kesehariannya buruh ini memerkosa korban. Korban yang tersadar coba meronta sembari berteriak minta tolong.

Pelaku langsung panik. Lalu, pelaku menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tak cukup sampai di situ, melihat korban terus merontah, pelaku mengikat leher korban menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP.

Pelaku juga mengikat tangan korban menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia. Memastikan korban sudah tewas, pelaku menyeret jasad korban menggunakan sprei dan dimasukkan ke dalam ember warna hijau dan diikat sprei tersebut dengan menggunakan tali rafia.

Setelah melakukan pembunuhan tersebut, pelaku keluar melalui pintu depan rumah dan mengunci rumah dari luar. Kunci diselipkan masuk ke dalam rumah melalui celah bawah pintu.

Keesokan harinya, Rabu (/7) sekitar pukul 11.00 WIB, Hendra, guru SDN 11 Margarahayu datang ke rumah korban. Hendra mengetuk pintu rumah korban dengan tujuan mengambil kunci perpustakaan. Dikarenakan kunci tersebut masih berada di korban. Namun setelah pintu digedor, tidak dibuka oleh korban.

Lalu, Hendra memutuskan meninggalkan rumah korban. Kemudian keesokan harinya, Kamis (9/7), sekitar jam 10.00 WIB, teman guru korban bernama Hakim dan Juwita masuk ke rumah korban dengan cara membuka rumah menggunakan kunci yang terletak di atas meja.

Ketika itu, Hakim menemukan kunci perpustakaan di atas meja tamu. Lalu, Hakim dan Juwita kembali ke kantor. Juwita kemudian berinisiatif untuk menelpon korban, namun tidak.

Merasa curiga, Juwita mengajak Hakim, Haris dan Enteng untuk masuk kembali ke rumah korban. Saat masuk inilah, Hakim melihat tumpukan kain yang berada dalam ember besar (gentong).Lalu, Haris berinisiatif memotong tali yangg mengikat ember (gentong) tersebut.

Setelah dibuka ternyata korban ditemukan di dalam ember tersebut dalam keadaan meninggal. Saksi kemudian memanggil warga dan melaporkan ke Bhabinkamtibmas setempat untuk diteruskan ke Polsek Muara Telang.

”Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi, polisi mengetahui idetitas pelaku yang ternyata tetangga korban sendiri. Tak lebih dari 3 jam usai penemuan jasad korban, pelaku dapat kita bekuk,” ujar Kapolres.

Menurutnya, pelaku dibekuk Kamis (9/7), pukul 18.30 WIB, saat hendak keluar dari rumahnya di Jalur V, RT 16, Desa Margarahayu Keamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

”Pada saat dilakukan penangkapan dan dilakukan penggeledahan didapati Hp milik korban merk Vivo dan Nokia di dalam saku celana pelaku. Ketika diamankan, pelaku mengakui segala perbuatannya telah membunuh korban,” pungkas Kapolres.