Terlambat Bangkit, Indonesia Menyerah dari Australia 2-3

Gelandang timnas Indonesia U23 Witan Sulaeman berebut bola dengan pemain Australia U23 pada Kualifikasi Piala AFC U23, Selasa malam (26/10). (AFC/rmolsumsel.id)
Gelandang timnas Indonesia U23 Witan Sulaeman berebut bola dengan pemain Australia U23 pada Kualifikasi Piala AFC U23, Selasa malam (26/10). (AFC/rmolsumsel.id)

Indonesia harus mengakui keunggulan Australia pada pertemuan pertama Grup G Kualifikasi Piala AFC U23, Selasa malam (26/10). Garuda Muda dipaksa menyerah 2-3.


Peluang lolos ke putaran final Piala AFC U23 belum sepenuhnya tertutup bagi Indonesia. Sebab kedua tim akan kembali bertemu pada hari Jumat (29/10) sebagai konsekuensi mundurnya Brunei Darussalam dan Tiongkok dari babak kualifikasi ini.

Indonesia harus mencetak kemenangan dengan selisih 2 gol untuk lolos ke putaran final. Sementara bagi Australia hanya perlu menghindari kekalahan untuk mengamankan penampilan kelima berturut-turut di putaran final.

Pada pertandingan yang berlangsung di Republican Central Stadium, Dushanbe, Tajikistan, ini Indonesia langsung mendapat tekanan dari Australia. Bahkan Australia memiliki peluang membuka keunggulan ketika wasit memberikan hadiah penalti usai Lewis Miller dijatuhkan Ramai Rumakiek di kotak terlarang. Beruntung, eksekusi Patrick Wood bisa digagalkan kiper Ernando Ari Sutaryadi.

Penampilan Ernando malam ini cukup brilian dengan beberapa kali melakukan penyelamatan krusial dari aksi-aksi pemain Australia. Kedudukan imbang bertahan hingga paruh pertama pertandingan.

Pertahanan Indonesia akhirnya bisa dijebol pemain Australia di menit 53. Tendangan bebas melengkung Brook ke dalam kotak, disundul Marc Tokich yang tanpa pengawalan untuk membawa Australia unggul.

Selepas gol, Australia terus menekan dan upaya mereka membuahkan hasil lagi enam menit kemudian ketika pemain pengganti Alessandro Lopane lolos dari jebakan offside dan melepaskan umpan matang ke Brook sebelum mengirimnya ke Wood yang tidak terjaga untuk menceploskan bola ke gawang yang kosong.

Meski sempat defisit dua gol, Indonesia asuhan Shin Tae-yong menunjukkan ketangguhan dan memcetak gol balasan di menit ke-67 ketika Witan Sulaeman melepaskan tendangan keras kaki kiri dari luar kotak penalti.

Namun Italiano kemudian menunjukkan keterampilan yang luar biasa di menit 77 dengan menerobos pertahanan Indonesia sebelum melepaskan tembakan untuk mengembalikan keunggulan Australia 3-1.

Indonesia belum menyerah. Pemain pengganti Taufik Hidayat mencetak gol pada menit 83 untuk memastikan putaran final masih berjarak dekat dengan Indonesia pada pertemuan kedua nanti.

Meski menelan kekalahan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tetap mengapresiasi kerja keras dan pantang menyerah skuad Garuda Muda.   

“Pemain telah berjuang keras malam ini dan mereka harus tetap optimistis. Semangat pemain jangan sampai hilang. Masih ada leg kedua nanti,” kata Iriawan.

Meski begitu, Iriawan menginginkan pemain agar tampil lebih baik pada laga leg kedua nanti. Apalagi peluang lolos pun masih terbuka.

“Fokus, disiplin dan kerja keras harus selalu ditanamkan dalam benak pemain. Australia tim kuat, namun kita tidak gentar. Kita yakin meraih hasil terbaik pada leg kedua nanti,” tuturnya.