Tekan Kemiskinan Ekstrem, Disnaker Prabumulih Latih Warga Jadi Operator Migas

Pemerintah Kota Prabumulih serius menekan angka kemiskinan ekstrem. Melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), pemkot menggelar pelatihan operator lantai bor dan perawatan sumur khusus bagi putra-putri daerah yang tergolong keluarga miskin.


Sebanyak 32 peserta mengikuti program ini, terdiri dari 16 orang di bidang operator lantai bor dan 16 lainnya untuk perawatan sumur. Pelatihan dimulai Jumat (23/5) dan menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan pengangguran dan kemiskinan ekstrem di kota penghasil migas tersebut.

Kepala Disnaker Kota Prabumulih, H. Sanjay Yunus, menegaskan pelatihan akan berlangsung selama dua bulan. Satu bulan pertama teori di Prabumulih, dilanjutkan magang satu bulan di Cepu, Jawa Tengah daerah yang dikenal sebagai pusat pendidikan migas nasional.

“Peserta wajib ber-KTP Prabumulih dan menyertakan surat keterangan miskin. Ini sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penurunan kemiskinan ekstrem,” ujar Sanjay.

Menurutnya, program ini tak hanya membekali warga miskin dengan keterampilan industri migas, tapi juga membuka peluang kerja nyata. Pemerintah menggandeng perusahaan-perusahaan migas lokal agar lulusan pelatihan bisa langsung diserap dunia kerja.

“Ini bukan sekadar pelatihan. Kami siapkan SDM yang benar-benar siap pakai. Ini proyek percontohan bagi daerah penghasil migas, dan kami ingin jadi pelopor,” tegasnya.