Keputusan Presiden Joko Widodo menolak lockdown karena tak mau rakyat makin menjerit adalah bukti sang kepala negara belum mampu memahami apa yang dirasakan rakyatnya.
- Tahun Terakhir Berkuasa, Jokowi Lebaran di Jakarta
- Dua Menteri Dipanggil ke Istana, PKB Tegaskan Tetap Gulirkan Hak Angket
- PBB Soroti Netralitas Jokowi di Pilpres, Timnas AMIN Respons Begini
Baca Juga
"Jokowi sepertinya belum memahami realitas yang terjadi bahwa masyarakat menjerit karena PPKM Darurat tidak memberikan solusi konkret selama pandemi," kata pengamat sosial-politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (31/7).
Kekhawatiran presiden tersebut pun tidak masuk akal. Sebab jeritan rakyat karena sulit memenuhi kebutuhan tak akan terjadi jika pemerintah menerapkan lockdown. Tentunya dengan catatan tidak mengabaikan UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan sebagai landasan hukum.
"Sudah jelas ketika UU Karantina Kesehatan dijalankan secara optimal serta pemerintah hadir untuk bertanggungjawab atas keseluruhan hajat masyarakatnya, setidaknya laju pandemi akan melambat,” katanya.
Sehingga, ia meminta Jokowi agar benar-benar memahami suasana kebatinan dan harapan publik.
"Jokowi ini presiden yang harusnya optimis dan tampil sebagai problem solver di tengah-tengah suasana kebatinan masyarakat yang kurang stabil akibat dampak negatif kebijakan tidak produktif,” tuturnya.
"Mati Ketawa Cara Mega", Mobil Esemka Saya Yang Umpetin
Jika terus-menerus memberlakukan PPKM Darurat, ia khawatir akan menimbulkan potensi meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia. Belum lagi kebijakan PPKM semi-lockdown cenderung setengah jadi dan dianggap tidak efektif.
"Kebijakan PPKM ini setengah jadi, output-nya pun tidak maksimal. Artinya jika pemerintah menginginkan hasil yang efektif, kebijakannya harus matang," pungkas Herry Mendrofa.
- Golkar Tunggu Rapimnas Putuskan Nasib Jokowi dan Gibran Setelah Didepak PDIP
- Kekecewaan Megawati Terhadap Jokowi Memuncak
- Pilih Jakarta, Jokowi Shalat Id di Istiqlal dan Open House di Istana