Tak akan Gabung ke Koalisi Prabowo, PDIP Pede Menang Telak di Pemilu 2024

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto/ist
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto/ist

Konstelasi koalisi partai politik jelang Pemilu 2024 kian dinamis. Hal tersebut ditandai dengan adanya isu perubahan struktur koalisi yang ada saat ini


PPP yang kini berada satu gerbong dengan PDI Perjuangan (PDIP) dalam koalisi partai pengusung Ganjar Pranowo diisukan akan membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat dan PKS. Jika benar PPP keluar dari koalisi tersebut, maka PDIP selaku partai peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 tinggal sendiri (secara perolehan kursi parlemen) dalam mengusung Ganjar Pranowo.

PDIP sendiri telah memenuhi syarat ambang batas perolehan kursi parlemen (Presidential Threshold 20 persen) untuk partai pengusung capres-cawapres. Artinya tanpa berkoalisi dengan partai parlemen lainnya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sudah bisa mengusung capres-cawapresnya sendiri.

Koordinator Nusa Ina Connection, Abdullah Kelrey, mengungkapkan bahwa PDIP tetap membangun poros capres-cawapresnya sendiri. Dia menilai jika terjadi empat poros pasangan calon presiden dan wakil presiden, justru menguntungkan PDIP.

"PDIP akan menang telak kalau skemanya seperti itu (4 paslon capres-cawapres). PDIP saat ini sudah punya basis real. Sementara partai-partai lain yang berkoalisi mengusung capres-cawapres akan terpecah suaranya di basis masing-masing," kata Abdullah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (31/8).

Sambung dia, dengan begitu PDIP akan semakin percaya diri dan jumawa bisa maju sendiri tanpa dukungan partai lain. Menurut dia sangat tidak mungkin kalau kemudian PDIP memutuskan bergabung dengan koalisi partai pendukung Prabowo Subianto setelah ditinggal PPP.

"PDIP pede (percaya diri-red) akan menang telak, jadi buat apa dia bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM)? Pemilu 2024 nanti sudah menjadi ambisi PDIP untuk cetak hattrick untuk kemenangan pilpres dan pileg," bebernya.

Masih kata Abdullah, dengan cita-cita tersebut PDIP akan mengukir sejarah di negeri ini. Siapapun yang akan menjadi pasangan Ganjar Pranowo nanti tetap akan membawa coattail effect buat kader dan simpatisannya di grassroot.

"Siapapun pendamping Ganjar nantinya tidak akan pengaruh untuk basis PDIP di akar rumput. Mereka tetap loyal dan memilih PDIP. Ini sebenarnya kekuatan utama PDIP," pungkas Abdullah.