Sosok Sultan Mahmud Badaruddin III di Mata Keturunannya

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja. (ist/rmolsumsel.id)
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja. (ist/rmolsumsel.id)

Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan Muhammad Mansyur No 776, 32 Ilir Palembang, Sabtu malam (11/9), mendadak ramai pengunjung. Kesultanan saat itu tengah memperingati haul atau 4 tahun wafatnya Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) III Raden Haji Muhammad (RHM) Sjafei Diradja bin Raden Haji Abdul Hamid.


Sejumlah ulama Kota Palembang seperti Ustadz RM Siddik Abdullah yang juga (penceramah agama), Ustadz Ahmad Fauzi Idhzom, Ustadz M Mustofa, Ustadz Feriyanto hadir di acara tersebut.

Selain itu, hadir juga sejumlah tokoh kesultanan seperti Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo, RM.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Suryo Vebri Irwansyah, Pangeran  Mas’ud Khan, dan Pangeran Surya Kemas A.R Panji.

Di mata keturunannya, almarhum SMB III RHM Sjafei Diradja merupakan sosok yang berhasil menghidupkan nilai-nilai Palembang Darussalam di kalangan masyarakat Kota Palembang.

 “Orang sebelumnya tidak pernah mengungkit lagi mengenai Kesultanan Palembang. Namun, ketika beliau menjadi sultan di 2003, orang mulai melihat kembali nilai-nilai Palembang Darussalam,” ungkap Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja.

Ia menuturkan, ayahnya itu juga merupakan sosok yang intens terhadap nilai sejarah. SMB IV juga mendoakan arwah Sultan-Sultan Palembang  agar  diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. “Mudah-mudahan kami dari keturunan Sultan-Sultan Palembang Darussalam  bisa ikut  memajukan kota Palembang dan bisa membanggakan bagi para leluhur kami,” katanya.   

SMB III sendiri wafat 7 September 2017 lalu. Ia dimakamkan di Kawah Tengkurep Palembang. Haul sendiri digelar dengan pembacaan surat Yasin serta doa bersama.