Seorang sopir angkot bernama M Toni(29), warga Jalan DI Panjaitan Lorong Lama Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju, ditemukan terkapar bersimbah darah.
- Bara Anugerah Sejahtera Kembali Berulah, Disposal Timbun Sungai, Bikin Kebun Warga Terendam
- Tergelincir Saat Mendarat, Pesawat Reven Global Airtransport Nyungsep di Ujung Landasan Bandara Aminggaru
- Tentara Israel Curi Rp843 Miliar dari Bank Gaza
Baca Juga
Korban ditemukan temannya sesama sopir angkot tergeletak di Jalan Tengkuruk Permai tepatnya di pangkalan angkot depan air mancur pos Lantas, Kecamatan Bukit Kecil, Rabu (24/11), sekitar pukul 18.30.
Meski sempat dilarikan ke RS AK Gani, namun nyawa korban tak terselamatkan akibat luka sobek berukuran besar di kepala belakang, dan luka di rusuk kiri.
Dari pemeriksaan luar pada tubuh korban terdapat luka tusuk di bagian kiri rusuk korban, dan luka sobek berukuran besar di bagian kepala belakang korban.
Dari keterangan saksi Rizal (37) mengatakan saat kejadian saksi Rian dan korban sedang duduk berkumpul di tempat kejadian perkara (TKP). Lalu datang pelaku dari arah belakang, pelaku tersebut mendekati korban sambil berkata. "Mari ada OT" dan dijawab saksi." Tidak ada uang," kata Rizal sambil pergi menjauh dari korban.
Disaat saksi pergi dan menjauh menoleh kebelakang, melihat korban sudah tersungkur ke tanah. Lalu saksi mengajak bersama warga sekitar mengangkat tubuh korban ke RS AK Ghani Palembang.
Adapun ciri terduga pelaku, tinggi sekira 170 cm, pada saat kejadian menggunakan baju kaos lengan panjang, memakai topi warna Cream menggunakan sepeda motor Yamaha Vxion warna hitam, menggunakan masker medis warna biru, sedangkan 1 orang menunggu di atas sepeda motor dan tidak terlihat jelas oleh saksi Rizal.
Kasi Humas Polrestabes Palembang Kompol Abu Dani membenarkan adanya peristiwa penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. "Kasus ini masih dalam penyelidikan Sat Reskrim," katanya.
- Personel Brimob Dikeroyok Orang Tidak Dikenal
- Beredar Video Tak Senonoh Diduga Oknum ASN di Lingkup Pemkab OKI
- Data Keliru, Bikin Vaksinasi Lansia di Palembang Stagnan