Seru! Ruhut Tanggapi Fadli Zon Soal Pernyataan Menag

Pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi tentang paham radikalisme telah menyulut konflik. Berbagai pihak mengkritik dan mengecam bahkan mengejek pernyataan Menag tersebut. Namun tidak dengan Ruhut Sitompul.


Mantan Anggota Komisi III DPR RI ini menyatakan bahwa apa yang disampaikan Menag terkait radikalisme di masjid-masjid di lingkungan instansi pemerintah merupaka fakta.

Oleh karena itu, menurut Ruhut, mantan Wakil Panglima TNI itu bisa mempertanggungjawabkan ucapannya yang diprotes oleh Anggota DPR Fadli Zon dan sejumlah pihak lainnya.

"Pak Menteri Agama mempertanggungjawabkan apa yang dia bicarakan," kata Ruhut saat dihubungi jpnn.com, Jumat (4/9).

Saat dihubungi, Ruhut sedang berada di Papua bersama rombongan Ormas Pejuang Bravo Lima, termasuk Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi sebagai ketua umumnya. Hal ini sebelumnya diketahui dari unggahannya lewat akun di Twitter.

"Sudah deh, ya. Tolonglah jangan asbun, asal bunyi kalau enggak mengerti masalah. Bapak itu Menteri Agama, jadi dia mengerti. Apalagi dia jenderal purnawirawan bintang empat," jelas Ruhut yang juga Anggota Ormas Bravo Lima.

Ruhut juga menyampaikan pandangannya terkait keislaman Menag Fachrul Razi yang dia ketahui. Menurutnya, menteri kelahiran Banda Aceh itu orang yang sangat islami.

"Saya ingat betul dalam salah satu sambutan beliau, waktu di akademi sebagai senior. Adik-adik yang masuk di akademi, yang enggak tahu baca Al-Qur'an, beliau gurunya lho yang mengajari. Beliau itu putra daerah kelahiran Aceh, Bapaknya Aceh, dan Ibunya Sumatera Barat," ungkap Ruhut Sitompul.

Untuk itu dia menyarankan agar Fadli Zon tidak perlu ikut mengomentari apa yang disampaikan Menag Fachrul terkait radikalisme. Ruhut tidak masalah bila yang berkomentar miring soal pernyataan Fachrul Razi adalah orang lain.

"Fadli Zon sudahlah. Itu semakin merendahkan dirinya kalau dia komentar begitu. Kalau yang lain bekomentar enggak masalah, tetapi kalau Fadli Zon saya kritisi beliau," tegas Ruhut.

"Apalagi pimpinannya sekarang menjadi bagian dari pemerintah, menteri pertahanan. Tetapi itu tupoksinya menteri agama, jangan dia ikut campur," pungkasnya.[ida]