Sejumlah Warga Alami Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Semeru, Wakil Bupati: 65 Orang Berhasil Diungsikan

Salah seorang korban erupsi Gunung Semeru yang mengalami luka bakar. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Salah seorang korban erupsi Gunung Semeru yang mengalami luka bakar. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur mengakibatkan beberapa warga sekitaran menjadi korban. Selain itu, warga pun harus diungsikan untuk menghindari letusan disertai dengan hujan abu vulkanik.


Warga yang menjadi korban erupsi Semeru, dievakuasi ke Puskesmas Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Terlihat beberapa korban mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Sedangkan, 65 warga mengungsi di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

"Seluruh tim BPBD kami kerahkan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (4/12).

Menurutnya petugas BPBD dan dinas sosial sudah bergerak ke lokasi untuk menjemput warga yang terjebak di dalam rumah dan tidak berani keluar karena abu vulkanik cukup tebal. "Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa terkait letusan Gunung Semeru dan mudah-mudahan tidak ada, sehingga kami bergerak cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman dan ada warga yang mengungsi di masjid," tuturnya.

Hujan abu vulkanik menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro gelap seperti malam hari, sehingga Pemkab Lumajang akan membuka posko pengungsian di Kamar Kajang dan Pronojiwo. "Ada tiga dusun di Pronojiwo dan Candipuro yang masih diguyur hujan abu vulkanik cukup tebal, di antaranya Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan," katanya.

BPBD bersama Dinas Sosial Lumajang, lanjut dia, akan membuka dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru. Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) meletus yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal di Kabupaten Lumajang.

Sementara Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan letusan Semeru berupa awan panas guguran pada 4 Desember 2021 diawali dengan luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB.

"Pada saat kejadian awal visual, Gunung Semeru tertutup kabut dan awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan. Hingga kini kejadian itu masih berlangsung," pungkasnya.