Berdasarkan hasil review tim Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga diputuskan Indonesia hanya akan turun di 31 cabang olahraga SEA Games XXXI Hanoi, Vietnam, 12 – 23 Mei 2022.
- Optimalkan Transfer Window 8 Besar, Sriwijaya FC Dekati 4 Pemain
- Lolos ke Final Singapore Open 2022, Apriani/Fadia Akan Hadapi Wakil China
- Pattynama Absen di Laga Kontra Irak, Pratama Arhan Jadi Starter
Baca Juga
“Kami menetapkan cabang olahraga itu berdasarkan hasil review. Review itu tidak hanya kami wawancara dengan cabang-cabang olahraga, tetapi kami juga mempunyai data dan mempunyai track record. Data itu multi event yang terakhir diikuti, kalau enggak begitu kita juga melihat track record-nya di kejuaraan resmi,” kata Ketua Tim Review PPON Kemenpora, Prof. Moch. Asmawi, Kamis malam (7/4).
Asmawi menyampaikan, SEA Games ini adalah sasaran antara untuk menuju ke Olimpiade. Sasaran yang hendak dicapai adalah persiapan menuju babak kualifikasi Olimpiade tahun 2024 di Paris. SEA Games kali ini juga dijadikan sasaran antara persiapan menuju Asian Games 2022 China.
Menurut Asmawi, Kemenpora telah menetapkan Olimpiade sebagai sasaran utama dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Jadi SEA Games hanya sasaran antara menuju Asian Games dan Olimpiade. Sehingga kategori pertama cabang olahraga yang dikirim ke SEA Games yaitu 14 cabang olahraga yang masuk DBON, minus satu cabang olahraga karena tidak dipertandingkan pada SEA Games 2021 ini yakni panjat tebing.
Adapun 13 cabang olahraga DBON yang diberangkatkan yakni angkat besi, atletik, balap sepeda, badminton, dayung (kano/kayak/perahu naga/rowing), karate, menembak, panahan, pencak silat, renang, senam, taekwondo dan wushu.
Selain cabor DBON, kontingen Indonesia juga akan turun di 18 cabang olahraga yang tidak masuk DBON.
“Meski tidak masuk DBON, namun cabor ini dinilai ada potensi emas dan perak, jadi kita berangkatkan. Kami tidak langsung menyetujui itu, karena kami mereview lagi dengan tim baik itu review dengan tim DBON atau tim dari Kemenpora maupun review dengan tim yang ada di NOC atau KOI,” terangnya.
Adapun 18 cabang olahraga non DBON yang diberangkatkan ke SEA Games Vietnam yaitu tinju, voli indoor, voli pantai, boling, catur, jujitsu, judo, tenis, triatlon, sepak takraw, kickboxing, sepak bola, e-sports, anggar, basket, gulat, selam, vovinam dan golf.
Asmawi menambahkan, dari hasil review didapatkan ada 14 cabor yang tidak akan diturunkan di SEA Games edisi 2021 ini. Hal itu karena hasil review dinilai tidak memiliki potensi prestasi atau medali.
“Kita tidak berangkatkan karena tidak mempunyai jejak prestasi dan tidak berpeluang meraih medali pada SEA Games 2021 yang akan datang. Itu adalah pesan dari pemerintah yang tidak bisa ditawar. Kenapa? Karena hulunya adalah olimpiade,” jelasnya.
Adapun 14 cabang olahraga tersebut adalah bola tangan indoor, bola tangan pantai, dansa, petanque, kurash, futsal, biliar, tenis meja, muaythai, xiangqi, loncat indah, senam ritmik, senam aerobik, binaraga dan sepak bola putri.
Dengan berpartisipasi di 31 cabor, kontingen Indonesia akan diperkuat total 738 orang terdiri dari 476 atlet, 207 ofisial dan 55 orang tenaga pendukung.
Terkait protes beberapa cabang olahraga karena tidak diberangkatkan ke SEA Games, Asmawi menegaskan, pihaknya memutuskan berdasarkan data dan track record prestasi. Sehingga cabang olahraga yang berprestasi yang dikirim, karena hal ini menggunakan anggaran negara di tengah fokus Pemerintah dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi.
- Media Vietnam: Indonesia Berhentilah Membohongi Diri Sudah Jadi Raksasa Asia
- Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam Bakal Bertandang ke Indonesia, Bahas Kemitraan Strategis
- Bangun Pabrik Baru, VinFast Berpotensi Saingi Toyota dan Hyundai Produksi Mobil Listrik