Percepat Penanganan Karhutla, Pj Gubernur Sumsel Sarankan Pemda Lakukan Pergeseran Anggaran 

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni saat menghadiri pelepasan tambahan pasukan penanganan karhutla di OKI.  (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni saat menghadiri pelepasan tambahan pasukan penanganan karhutla di OKI. (ist/rmolsumsel.id)

Pj Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni, telah mengumumkan langkah-langkah penting yang akan diambil untuk memperkuat dan mempercepat upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah di Sumatera Selatan. 


Salah satunya dengan melakukan pergeseran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. 

Agus Fatoni menjelaskan bahwa perubahan APBD ini akan memungkinkan realokasi anggaran yang akan digunakan untuk mendukung upaya penanganan karhutla yang tengah mendesak. 

"Pergeseran anggaran ini bisa dilakukan melalui perubahan peraturan kepala daerah yang terkait dengan penjabaran APBD untuk kegiatan penanganan karhutla," kata Agus saat menghadiri pelepasan tambahan pasukan penanganan karhutla di OKI, Rabu (11/10). 

Dia menegaskan bahwa langkah ini perlu diambil segera setelah APBD ditetapkan, mengingat karakter darurat dari situasi karhutla.

Terkait dengan pendanaan untuk penanganan karhutla, Agus Fatoni menjelaskan bahwa ini adalah tugas bersama pemerintah. Pemerintah Sumatera Selatan telah berupaya mencari sumber dana yang mencukupi untuk mendukung upaya penanganan karhutla. 

"Memang tugas kita bersama untuk mencarikan dana, termasuk meminta bantuan dengan perusahan-perusahaan yang ada di Sumsel," ucapnya. 

Pj Gubernur juga memberikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan di Kabupaten OKI yang telah bergerak aktif dalam upaya penanganan karhutla. Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut telah mengambil peran masing-masing dalam usaha pengamanan dan penanganan karhutla di Kabupaten OKI.

Selain langkah-langkah tersebut, pemerintah telah mengambil tindakan untuk mempercepat penanganan karhutla di OKI dengan menambahkan 350 pasukan dari Kodam II/Sriwijaya. Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, menjelaskan bahwa pasukan tambahan ini berasal dari Yonif Lampung dan didatangkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam memadamkan sejumlah titik api di kawasan OKI.

Yanuar Adil juga menyebutkan bahwa pasukan yang sebelumnya diberangkatkan untuk operasi lain, seperti 200 raider yang saat ini berada di Papua. Oleh karena itu, pasukan tambahan diambil dari Lampung untuk mempercepat penanganan karhutla di OKI.

Dalam hal teknik penanganan karhutla, mereka akan menggunakan cairan seperti Nusantara 4 dan Nusantara dalam bentuk pompa dan gel. 

"Teknik ini akan diterapkan di titik-titik hotspot untuk memadamkan api lebih efisien," pungkasnya.