Perbaiki 8.931 Rumah Tak Layak Huni, Ini Sumber Pendanaan Pemprov Sumsel 

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni saat meluncurkan program Gerakan Rumah Serentak se-Sumsel (GBRSS). (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni saat meluncurkan program Gerakan Rumah Serentak se-Sumsel (GBRSS). (ist/rmolsumsel.id)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) telah meluncurkan program Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel (GBRSS), Rabu (22/2/2024). 


Tak tanggung-tanggung, sebanyak 8.931 unit rumah warga yang masuk kategori tak layak huni akan diperbaiki secara bertahap di tahun ini. 

Nantinya, ribuan rumah yang telah diperbaiki akan diresmikan pada perayaan HUT ke-78 Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 15 Mei 2024 mendatang. 

"Kita berharap bisa dimasukkan ke rekor MURI," kata Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni kepada wartawan saat peluncuran program. 

Menurut Agus, sumber pendanaan program tersebut tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) saja. Nantinya, program tersebut akan disokong dari dana Corporate Social Responsibility (CSR),  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Dari sejumlah dana yang masuk CSR baru 75 unit rumah. Dari APBD ada 3.666 unit rumah, APBN 1.345 unit rumah, dan Baznas 234 unit rumah. Serta saat ini terkumpul data pemberian sanitasi yaitu berjumlah 6.984. Jumlah ini masih bisa bertambah.

"Baznas Kabupaten kota nantinya akan memperbaiki 10 rumah setiap bulannya," tuturnya. 

Selain itu, ada juga tambahan dana dari Dana Desa serta bantuan dari Dinas Sosial dan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi, diharapkan minimal 8.931 rumah dapat direnovasi.

Agus mengajak semua pihak dapat ikut serta menyukseskan program tersebut. Sehingga, jumlah rumah yang akan diperbaiki bisa lebih banyak lagi. 

"Kami mendorong seluruh pihak mengambil peran dalam kegiatan ini," tandasnya.