Perancis Jadi Favorit, Deschamps Enggan Remehkan Swiss

Pelatih Perancis Didier Deschamps/ist/rmolsumsel.id
Pelatih Perancis Didier Deschamps/ist/rmolsumsel.id

Pelatih Perancis Didier Deschamps menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk tidak meremehkan Swiss yang menjadi lawannya di babak 16 besar Euro 2020 dini hari nanti. Meskipun banyak pihak beranggapan Les Blues diunggulkan dengan skuat bintang yang dimilikinya namun segala kemungkinan bisa terjadi di laga yang berlangsung Stadion National Arena Bucharest itu.


Sang pelatih menilai skuat besutan pelatih Vladimir Petkovic itu punya struktur tim yang bagus dan punya gaya permaina menyerang yang cukup baik dengan nama-nama top seperti Haris Seferovic, Breel Embolo dan Xherdan Shaqiri.

“Mereka adalah tim yang terstruktur dengan baik dan mereka memiliki potensi serangan yang bagus dengan Haris Seferovic, Breel Embolo dan Xherdan Shaqiri. Kami tidak boleh meremehkan mereka dan ini adalah pertandingan sistem gugur jadi kami' kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan kami memiliki senyum di wajah kami di akhir pertandingan,” kata Deschamps dari laman uefa.com

“Gelombang panas di Budapest selama pertandingan penyisihan grup terakhir Prancis cukup  berdampak. Kami memiliki satu hari ekstra di antara pertandingan, lima lebih dari empat, sementara lawan kami memiliki delapan hari, yang lebih baik. Di sini juga panas, tetapi sedikit lebih mudah untuk diatasi." Tambahnya.

Sial bagi Perancis, Lucas Digne yang menggantikan Hernandez juga mengalami cedera di bagian hamstring dan berpotensi tak main dalam duel kontra Swiss.

Kondisi ini pun membuat timnas Perancis kemungkinan mengubah formasi empat bek menjadi tiga bek. Sebelum ajang Euro 2020, Dider Deschamps sendiri pernah memasang formasi tiga bek dalam starting XI timnas Perancis.

Raphael Varane, Clement Lenglet, dan Presnel Kimpembe berpotensi menjadi tembok yang akan melindungi Hugo Lloris. Benjamin Pavard diperkirakan akan berperan sebagai wing back di area kanan, sementara Adrien Rabiot berpotensi digeser ke sisi sayap kiri. Paul Pogba dana N'Golo Kante disebut akan tetap berduet sebagai gelandang tengah.

Mereka bakal memberi dukungan kepada Antoine Griezmann sebagai penyerang lubang, plus Kylian Mbappe dan Karim Benzema yang menjadi ujung tombak. “Kami tahu ini adalah kompetisi baru. Sekarang ini seperti kompetisi piala, dan kami tidak boleh membuat kesalahan, jika tidak ini adalah akhir. Jadi, jelas kami semua menantikannya, tetapi kami akan juga sangat fokus, dan sadar akan apa yang akan terjadi, apa yang bisa terjadi. Kami tidak melihat diri kami sebagai favorit. Kami akan menjalani pertandingan babak 16 besar melawan Swiss ini dengan sangat serius karena mereka tidak akan membuat segalanya mudah bagi kami,” kata Bek Perancis, Kimpembe dalam sesi jumpa pers.

Di sisi lain, Swiss kemungkinan akan tampil dengan tim terbaik. La Nati datang dengan tak ada pemain mereka yang cedera dan terakumulasi kartu. Pasukan Vladimir Petkovic itu diprediksi akan tetap mengandalkan formasi 3-4-1-2 dengan Xherdan Shaqiri sebagai motor serangan.

“Melawan tim seperti Prancis, jika kami berdua memberikan 100%, apa yang kami lakukan tidak akan cukup. Mereka harus memberikan 80% dan kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan pengalaman yang sulit Anda mendapatkan pengalaman. Dalam pertandingan babak 16 besar EURO 2016 melawan Polandia, kami pantas untuk maju, dan dengan adu penalti, Anda harus beruntung. Kami belajar dari pertandingan itu, dan juga dari [babak 16 besar 1-0 ] kekalahan melawan Swedia di Piala Dunia 2018. Kami hanya memiliki satu tujuan: bermain bagus melawan Prancis dan mencoba untuk lolos." Pungkas pelatih Swiss Vladimir Petkovic.