Mantan penjabat Menteri Keuangan Taliban, Mullah Hidayatullah Badri, ditunjuk menjadi Gubernur Bank Sentral Afghanistan yang baru pada Rabu (22/3).
- Pesimis Skandal Rp 349 Triliun Terungkap, Iwan Sumule: Menkeu Selalu Lolos Jeratan Hukum
- Laporan Kebobrokan Pejabat Kemenkeu Diduga Tidak Diproses, Fuad Bawazier: Ada Take and Give antara SMI dan Elite DJP
- Ridwan Kamil Sesumbar Indonesia Tidak Terlalu Terdampak Resesi 2023
Baca Juga
"Badri, yang bertindak sebagai Menteri Keuangan Taliban yang mengawasi anggaran setelah mendapatkan kembali kekuasaan pada 2021, telah mengambil peran barunya," kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Ahmad Wali Haqmal.
Banyak yang menilai Badri sebagai pejabat senior Taliban memiliki pengalaman dalam mengurus keuangan. Ia menjalankan sebagian besar penggalangan dana Taliban ketika mereka belum menguasai Afghanistan.
Berdasarkan laporan yang dimuat Reuters, penunjukkan gubernur bank sentral yang baru ini telah melewati pengawasan yang ketat oleh Washington, yang memegang miliaran aset milik pemerintah Kabul, yang saat ini masih dibekukan.
Dalam penunjukkan barunya itu, AS meminta berbagai persyaratan agar Taliban dapat mengakses dana yang dibekukan, salah satunya dengan meminta penggantian jabatan itu dengan orang yang lebih profesional dan berpengalaman. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan pada bank sentral dari campur tangan politik.
Sejauh ini, belum diketahui siapa yang akan menggantikan posisi Badri di Kementerian Keuangan Afghanistan.
- Pesimis Skandal Rp 349 Triliun Terungkap, Iwan Sumule: Menkeu Selalu Lolos Jeratan Hukum
- Laporan Kebobrokan Pejabat Kemenkeu Diduga Tidak Diproses, Fuad Bawazier: Ada Take and Give antara SMI dan Elite DJP
- Ridwan Kamil Sesumbar Indonesia Tidak Terlalu Terdampak Resesi 2023