Pemerintah Turki telah melarang warganya salat berjemaan di masjid sejak Senin (16/3) hingga waktu yang belum ditentukan. Kebijakan rezim Recep Tayyip Erdogan ini merupakan bagian dari upaya mencegah penyebaran virus corona.
- Gelar Anniversary Virtual Property Expo, BTN Targetkan Omzet Rp2,5 Triliun
- BSB Luncurkan Layanan Cardless Withdrawal untuk Permudah Penarikan Tunai
- Alun-alun Kota Bogor Diresmikan, Dirut bank bjb: Wujud Komitmen Kami untuk Kota Bogor
Baca Juga
"Menunda salat berjemaah di masjid sangat diperlukan untuk saat ini," ujar Ali Erbas, kepala kantor urusan keagamaan Turki di Ankara kemarin.
Meski begitu, Erbas memastikan sekitar 90 ribu masjid di seantero Turki tetap terbuka bagi warga yang ingin beribadah sendirian.
Pemerintah juga telah memutuskan menutup tempat publik lainnya seperti bioskop, teater, restoran, pusat kebugaran, warung internet dan taman hiburan.
Sejauh ini Turki telah melaporkan 18 kasus virus corona, jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa atau Asia.
Meski begitu, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah drastis seperti penutupan sekolah dan universitas, serta mengarantina jemaah umrah yang kembali dari Arab Saudi.
- RKAB Belum Disetujui, Operasional Ribuan Perusahaan Tambang Mandeg
- BPS Sumsel: Nilai Tukar Petani Tahun 2021 meningkat
- Banyak Manfaat, Bappebti Hati-hati Susun Rancangan Kebijakan Ekspor CPO